Seperti Ini Wajah Bu Risma Saat Marah pada Pengedar Narkoba

Minggu, 14 Juni 2015 – 06:41 WIB
JANGAN ULANGI YA: Risma memarahi para tersangka pengedar narkoba yang dihadirkan saat pemusnahan barang bukti di balai kota Minggu (13/6). Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA –  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali hadir langsung dalam acara pemusnahan narkoba dan miras yang diadakan di balai kota, kemarin (13/6).

Selain pihak pemkot, acara itu disaksikan para petinggi dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan kejaksaan. Total yang dimusnahkan adalah 38 kg ganja asal Aceh kualitas terbaik, 2 kg sabu-sabu, dan 9.800 butir pil ekstasi. Ada juga ratusan botol dan jeriken cukrik serta berbagai miras.

BACA JUGA: Awas Merica Palsu Beredar, Seperti Ini Bentuknya

Sebelum narkoba dimusnahkan, petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) membacakan surat ketetapan status barang sitaan milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak itu. Kemudian, tim Puslabfor Bareskrim Polri mengeluarkan seperangkat alat untuk memeriksa kandungan barang haram tersebut dengan pereaksi simon marquis. Hasilnya, barang sitaan itu positif mengandung amfetamin.

Setelah penandatanganan berita acara pemusnahan, Wali Kota Tri Rismaharini, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi, jajaran petugas BNN, dan Kejari Tanjung Perak membakar barang-barang haram itu dengan menggunakan insinerator. Lima tersangka menyaksikan narkoba dan miras tersebut habis terbakar.

BACA JUGA: Ada yang Bawa Kondom, Ada yang Jalan Oleng, 10 Wanita Malam Kena Garuk

Sebanyak 38 tumpuk ganja dibakar selama dua jam. Bau yang menyengat dari asap pembakaran mengepul di halaman balai kota. Tidak lama kemudian, Risma mendekati para tersangka yang duduk dalam posisi tangan terborgol. Wajah alumnus ITS itu tampak dipenuhi kemarahan.

”Coba kamu bayangkan kalau yang kena anak-anak SD atau keluargamu sendiri,” ujar Risma dengan nada tinggi. Dia mencontohkan shelter milik pemkot yang kini menampung banyak anak berusia 8–11 tahun karena narkoba. Para tersangka yang mengenakan penutup kepala itu hanya menundukkan wajah.

BACA JUGA: Ibu Muda Digorok di Depan Anak, Pelaku Lari Mencuci Golok di Sawah

Risma meminta para tersangka ikut merasakan hancurnya masa depan para korban. Menurut dia, narkoba akan mengancam generasi penerus bangsa. Sebab, 1 kg sabu-sabu diperkirakan bisa berdampak pada 80 ribu orang.

”Ini 2 kg yang dimusnahkan, bayangkan berapa banyak orang yang kena,” ujarnya. Setiap mengikuti acara pemusnahan narkoba, Risma memang menyempatkan diri untuk memarahi para pengedar barang haram itu. Risma juga mendukung penuh razia kepolisian. Pemkot akan menerapkan kurikulum antinarkoba mulai tahun ini. Selain itu, dia mengharapkan adanya hukuman lebih tegas untuk para pelaku. Yakni, penerapan hukuman mati.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi mengatakan, temuan narkoba dan miras tersebut merupakan hasil selama tiga bulan. Menurut Arnapi, jika dirupiahkan, untuk sabu-sabu saja, nilainya mencapai Rp 3 miliar.

Sebab, harga sabu-sabu saat ini mencapai Rp 1,5 juta per gram. Belum lagi ganja yang berharga Rp 6 juta per kg dan sebutir ekstasi Rp 200 ribu. Dia menambahkan, petugas sering menangkap para pengedar narkoba itu di kawasan Suramadu. Termasuk di jalur pelabuhan.

Arnapi mengungkapkan, Surabaya sebagai pintu masuk Indonesia Timur memang rawan menjadi gerbang peredaran narkoba. Karena itu, dia sudah menyiagakan petugas dan alat pendeteksi X-ray untuk menghindari lolosnya barang haram tersebut.

Dia juga berharap peran warga untuk melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan seperti transaksi narkotika. ”Kami selalu mengumpulkan informasi-informasi. Harus kami putus jaringannya,” ucapnya. (nir/c10/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Para Kandidat Penjabat Bupati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler