PADANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memprioritaskan penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk formasi bidan desaPasalnya
BACA JUGA: Ban Pecah, Merpati Tergelincir di Teluk Bintuni
Pasalnya, dari 877 desa yang ada di wilayah Sumbar, sebanyak 263 belum memiliki bidanKepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri menjelaskan, kekosongan bidan desa ini tersebar di lima kabupaten/kota
BACA JUGA: Kotamobagu Selatan Diteror Cikungunya
Yakni Padangpariaman, Solok Selatan, Pasaman, Pasaman Barat dan SijunjungMestinya, lanjut Rosnini, idealnya satu desa ada satu orang bidan
BACA JUGA: Pilih Beternak, Lahan Transmigran Diterlantarkan
Penempatan bidan desa di daerah terisolir selama ini, diakui sering bermasalahRata-rata mereka mengeluhkan insentif yang mereka terima tak sebanding dengan biaya yang harus mereka keluarkan di daerah tersebut."Begitu kontrak habis, bidan desa tidak mau lagi memperpanjang kontraknya di daerah terisolir tersebutTentu kita tak bisa membiarkan bidan PTT itu terlantarHarus ada solusi buat mereka," ujar Rosnini
Terkait masalah ini, Pengurus Daerah IBI Sumbar, Mulyati Rivai menjelaskan, saat ini bidan desa hanya mendapat insentif Rp560 ribu perbulanJumlah itu jelas masih di bawah standarTahun ini, jumlah bidan di Sumbar mencapai 3.500 orangAgustus mendatang, katanya, Sumbar akan mendapat tambahan 1.000 bidan dari 28 akademi kebidanan di Sumbar"Bidan yang baru lulus akan mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu," ulasnya
Lantaran persoalan insentif yang minim menjadi problem utama, maka kata Rosnini, Dinkes Sumbar akan menerima tembusan surat persetujuan dari Departemen Kesehatan mengenai kenaikan insentif bidan desa. Ditanya berapa jumlahnya, Rosnini mengaku belum tahu.
Dalam acara Peringatan HUT ke-59 IBI tahun ini, temanya adalah 'Peningkatan Profesi Bidan Mendukung Pencapaian MDGs'Seorang bidan harus meningkatkan pengetahuannya untuk mendukung pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)Sasaran MDGS adalah mengurangi kematian anak balitaJika bidan bekerja professional, akan banyak anak dan ibu yang akan terselamatkan.
Sementara itu, Asisten II Setprov Sumbar, Syarial mengatakan tahun 2006, kematian ibu mencapai 230/100 ribu kelahiran hidupArtinya, setiap 100 ribu ibu yang melahirkan, 230 ibu meninggal saat persalinanTahun 2009 , angka itu turun menjadi 209/100 ribu kelahiran hidup. Demikian juga dengan tingkat kematian bayi, mengalami penurunan dari tahun 2006, 36/1.000 kelahiran hidup menjadi 26/1.000 kelahiran hidup(a/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbang ke Batam, Penumpang Lion Air Gemetar
Redaktur : Tim Redaksi