Sepertiga Desa di Sumbar Belum Ada Bidan

Senin, 19 Juli 2010 – 10:39 WIB

PADANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memprioritaskan penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk formasi bidan desaPasalnya

BACA JUGA: Ban Pecah, Merpati Tergelincir di Teluk Bintuni

Pasalnya, dari 877 desa yang ada di wilayah Sumbar, sebanyak 263 belum memiliki bidan
Dengan kata lain, mencapai sepertiga dari desa yang ada.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri  menjelaskan, kekosongan bidan desa ini tersebar di lima kabupaten/kota

BACA JUGA: Kotamobagu Selatan Diteror Cikungunya

Yakni Padangpariaman, Solok Selatan, Pasaman, Pasaman Barat dan Sijunjung


Mestinya, lanjut Rosnini, idealnya satu desa ada satu orang bidan

BACA JUGA: Pilih Beternak, Lahan Transmigran Diterlantarkan

Penempatan bidan desa di daerah terisolir  selama ini, diakui sering bermasalahRata-rata mereka mengeluhkan insentif yang mereka terima tak sebanding dengan biaya yang harus mereka keluarkan di daerah tersebut.

"Begitu kontrak habis, bidan desa tidak mau lagi memperpanjang kontraknya di daerah terisolir tersebutTentu kita tak bisa membiarkan bidan PTT itu terlantarHarus ada solusi buat mereka," ujar Rosnini

Terkait masalah ini, Pengurus Daerah IBI Sumbar, Mulyati Rivai menjelaskan, saat ini bidan desa hanya mendapat insentif Rp560  ribu perbulanJumlah itu jelas masih di bawah standarTahun ini, jumlah bidan di Sumbar mencapai 3.500 orangAgustus mendatang, katanya, Sumbar  akan mendapat tambahan 1.000 bidan dari  28 akademi kebidanan di Sumbar"Bidan yang baru lulus akan mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu," ulasnya

Lantaran persoalan insentif yang minim menjadi problem utama, maka kata Rosnini, Dinkes Sumbar akan menerima  tembusan surat persetujuan dari Departemen Kesehatan mengenai kenaikan insentif bidan desa.  Ditanya berapa jumlahnya, Rosnini mengaku belum tahu.

Dalam acara Peringatan HUT ke-59 IBI tahun ini, temanya adalah 'Peningkatan Profesi Bidan Mendukung Pencapaian MDGs'Seorang bidan harus meningkatkan pengetahuannya  untuk  mendukung  pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)Sasaran MDGS adalah mengurangi kematian anak balitaJika bidan bekerja professional, akan banyak anak dan ibu yang akan terselamatkan.

Sementara itu, Asisten II Setprov Sumbar, Syarial mengatakan tahun 2006, kematian  ibu mencapai 230/100 ribu kelahiran hidupArtinya, setiap 100 ribu  ibu yang melahirkan, 230 ibu meninggal saat persalinanTahun 2009 , angka itu turun menjadi  209/100 ribu  kelahiran hidup.  Demikian juga dengan tingkat kematian bayi, mengalami penurunan dari tahun 2006, 36/1.000 kelahiran  hidup menjadi 26/1.000 kelahiran hidup(a/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbang ke Batam, Penumpang Lion Air Gemetar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler