Terbang ke Batam, Penumpang Lion Air Gemetar

Senin, 19 Juli 2010 – 03:12 WIB

BATAM - Wajah para penumpang Lion Air JT390 Pekanbaru-Batam terlihat cemas setelah pesawat yang mereka tumpangi kesulitan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam akibat cuaca buruk, Minggu (18/6)Kecemasan menyelimuti kabin Boeing 737-300 itu terjadi sekitar pukul 12

BACA JUGA: Salah Arah Kiblat, Warga Pilih Bangun Mushola Baru

40 WIB atau hanya beberapa saat setelah kru Lion mengumumkan bahwa dalam beberapa menit lagi pesawat akan mendarat


"Landing position," kata Kapten Mas Asep kepada kru Lion Air melalui radio komunikasi

BACA JUGA: 12 Kursi Kepala Kantor Agama Kosong

Meski dalam posisi siap landing, namun pesawat yang terbang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II pukul 11.30 WIB tersebut tak  kunjung mendarat dan hanya berputar-putar di wilayah udara Batam


Penumpang masih terlihat tenang

BACA JUGA: Geser Arah Kiblat Harus Pakai Alat Khusus

Dari kaca jendela, Batam Pos (grup JPNN) yang ikut dalam penerbangan itu, melihat pesawat beberapa kali dikepung awan gelapKaca jendela juga basah oleh hujanPesawat yang disokong tujuh kru ini beberapa kali berguncang saat menerobos awan tebal berwarna kehitaman tersebut"Astagfirullahhalazim," ucap perempuan berjilbab yang duduk di kursi 24C sambil memegang erat penyangga tangan di kursinya tiap kali pesawat berguncang.

Suasana makin mencekam setelah ponsel salah satu penumpang di kabin bagian belakang tiba-tiba bunyiKru pesawat itu langsung memberikan peringatan"Kami ingatkan sekali lagi, bagi Anda yang menyalakan telepon genggam agar segera mematikannya, karena sinyal telpon genggam Anda  membuat pesawat kami kesulitan menangkap radar di bandaraTerima kasih," ujar kru perempuan melalui pengeras suara.

Tatkala pesawat yang dijadwalkan mendarat di Hang Nadim pukul 12.45 WIB ini masih di udara, wajah beberapa penumpang laki-laki yang sebelumnya terlihat biasa saja, tampak mulai cemasSebagian dari penumpang itu melihat ke kanan-kiri memastikan pesawat dalam posisi terbang normalSedang sebagian lagi memilih memeriksa sabuk pengamannya untuk memastikannya sudah erat terpasang.

Sementara penumpang perempuan banyak yang mulutnya komat-kamit memanjatkan berdoaSeorang perempuan yang duduk di kabin bagian belakang tampak memegangi kepala anaknya yang bersandar di lengannyaMulutnya juga komat-kamit"Penumpang yang terhormat, di sini Kapten Mas AsepSaat ini kita sedang berputar di bagian utara Bandara Hang NadimKami mohon  maaf atas keterlambatan ini karena cuaca di sekitar Hang Nadim dilaporkan sedang hujan deras sehingga kami terpaksa menunda pendaratanDan kami akan mencobanya lima menit lagi," kata kapten pesawat itu.

Percobaan mendarat untuk kali kedua setelah mengambil posisi landing dan sempat berputar-putar di udara selama kurang lebih 30 menit itu akhirnya dilakukanKapten Mas Asep berencana mendaratkan pesawat tersebut meski kondisi landasan masih sangat basah akibat hujan  deras"Landing position," ujarnya.

Lion Air JT390 akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Hang Nadim sekitar pukul 13.20 WIB"Kaki sampai gemeteran," kata Elly, penumpang yang duduk di kursi 22F.Elly adalah anggota rombongan pegawai Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Riau yang berencana mengikuti kegiatan di Batam

Menurut Elly, penerbangan siang itu cukup mengerikan mengingat 15 Juli lalu ia sempat membaca koran tentang insiden kerusakan mesin pesawat Batavia Air Pekanbaru-Jakarta di Bandara Sultan Syarif Kasim II."Ya takut jugaApalagi baru-baru ini saya baca di koran ada kejadian Batavia itu," ungkap Elly.

Meski pesawat sudah mendarat dan seluruh penumpang selamat, namun kesulitan masalah yang dialami dalam penerbangan itu masih jadi pembicaraan penumpang hingga ke terminal kedatangan Hang Nadim

Bahaya Ponsel

Selain karena cuaca buruk akibat hujan yang mengguyur Batam dari siang sampai sore kemarin, gangguan pendaratan yang dialami Lion Air diduga juga akibat ulah penumpang yang mengaktifkan ponselnya selama dalam penerbanganMenurut Kepala Kelompok Keselamatan Penerbangan Bandara Hang Nadim, Elfi Amir, penggunaan ponsel dalam pesawat sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan."Fatal sekali itu," katanya kepada Batam Pos.

Elfi mengatakan, Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan telah melarang penggunaan ponsel dalam pesawat karena bisa mengakibatkan kecelakaan"Mengganggu sistem navigasi, arah terbang, indikator HSI dan mengacaukan frekuensi komunikasi," ujar Elfi.

Regulasi pemerintah ini sendiri bahkan mengancam penumpang yang menggunakan telepon genggam di dalam pesawat dipenjara satu tahun atau denda Rp200 juta(ros/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perbaikan Arah Kiblat, Tinjau Semua Masjid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler