Sepertiga Wilayah Indonesia Rawan Bencana

Minggu, 16 Januari 2011 – 12:21 WIB

JAKARTA - Potensi bencana di Indonesia pada tahun ini masih cukup tinggiPeta daerah rawan bencana yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa satu dari tiga desa di Indonesia masuk kategori rawan bencana

BACA JUGA: KPK Sesalkan Usulan Bebas Ayin

Dari 497 Kabupaten/Kota, 176 diantaranya rentan terhadap bencana banjir
Sedangkan, 154 kabupaten/Kota berisiko tinggi longsor, dan 153 diantaranya terancam kekeringan.

"Karena itu kami mengimbai agar pemda mewaspadai anomali cuaca ekstrem," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam rilis di Jakarta, Sabtu (15/1).
     
Khusus untuk anomali cuaca, ada 378 Kabupaten/Kota yang rawan bencana terkait dengan tingkat ekstremitas cuaca

BACA JUGA: PMI Dirikan Pabrik Kantong Darah

Kategori ancaman bencana itu terutama oleh bencana hydromitologi berupa angin, hujan yang deras, maupun banjir dan longsor
Bulan Januari sampai Maret nanti merupakan puncak atau terjadi anomali cuaca yang sangat tinggi maka apa yang terjadi sekarang sekaligus juga sebagai peringatan supaya lebih waspada dalam mengahadapi kondisi yang lebih ekstrem lagi

BACA JUGA: KPK Yakin Bisa Share Data dengan Kepolisian



"Pada Raker pelaksanaan program kerja tahun 2011 yang lalu Menko Kesra juga telah mengingatkan kepada seluruh Bupati dan Gubernur seluruh Indonesia untuk mewaspadai cuaca yang ekstrem," ujarnya.

Tempat-tempat yang rawan semacam ini juga harus menjadi perhatian pemda setempat, ujarnyaAda banyak jenis bencana yang terjadi akhir-akhir ini setelah terjadi seperti gempa di Gorontalo, Maluku, Sumbar, dan beberapa wilayah di Sumbawa, banjir, kemudian tanah longsor di beberapa tempat

BNPB berharap tiap-tiap daerah bisa lebih memperjelas terhadap rencana kontijensi tersebutKalau hujan terjadi terus menerus selama tiga hari, dan ada bongkahan-bongkahan tanah yang merekah harus diungsikan agar tidak terjadi korban yang tidak kita inginkan
     
Untuk itu, Syamsul berharap cuaca yang ekstrem mulai Januari sampai Maret ini perlu secara masif disampaikan, melalui jalur apa saja baik jalur pemda, polres, kodim dan sampai jalur yang paling depan untuk mewaspadai terjadinya bencana dengan bahasa yang dimengerti oleh masyakaratMaksudnya, agar daerah yang terdiri dari bukit-bukit bisa waspada.

Diingatkan bahwa peta rawan bencana harus ada yang dimulai dari dimana tempat masnusia yang dekat dengan potensi bencana itu sendiriRumus bencana adalah bahaya dikalikan populasi (penduduk) dikalikan kerentanan dibagi kapasitas"Untuk itu Syamsul minta untuk menghidupkan kembali solidaritas masyarakat khususnya mengenali alamnya.

"Konsep BNPB hanya satu yakni masyarakat silahkan tinggal dimana saja, tidak usah takut sama bahaya, tetapi yang penting dia mengenali bahwa saya tinggal dimanaTidak mungkin mereka kita suruh pindah," tandasnya

Tren bencana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahunBencana hidrometeorologi seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung dan gelombang pasang merupakan jenis bencana yang dominan di IndonesiaPada tahun 2010, bencana di Indonesia terjadi sekitar 644 kejadian bencanaJumlah orang meninggal mencapai 1.711Menderita dan hilang sekitar 1.398.923 orangRumah rusak berat 14.639 unit, rusak sedang 2.830 unit dan rusak ringan 25.030.

Dari 644 kejadian bencana tersebut, sekitar 81,5 persen atau 517 kejadian bencana adalah bencana hidrometerologi dengan rata-rata hampir 70 persen dari total bencana di IndonesiaPerubahan iklim global, perubahan penggunaan lahan dan meningkatnya jumlah penduduk makin memperbesar ancaman risiko bencana di Indonesia(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Cepat Panggil BHD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler