jpnn.com, JAKARTA - Sosok ‘Pak Ari’ dalam rekaman pembicaraan per telepon antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basir memunculkan pertanyaan. Sosok Pak Ari diduga sebagai orang penting dan berpengaruh sehingga sangat dihormati oleh Sofyan.
Pengamat pertambangan dan energi Marwan Batubara memiliki dugaan soal sosok ‘Pak Ari’ yang disebut dalam rekaman itu. Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies ( IRESS) itu menduga 'Pak Ari' dalam rekaman di kedua pejabat ini merujuk pada Ari H Soemarno yang tak lain kakak kandung Rini.
BACA JUGA: Sikap Tegas Jokowi Ditunggu Terkait Rekaman Rini-Sofyan
Menurut Marwan, dirinya telah menyimak rekaman pembicaraan antara Rini dan Sofyan yang beredar luas di media sosial. Dari pembicaraan itu pula Marwan menduga tentang sosok Ari Soemarno dalam proyek BUMN yang dibicarakan Rini dan Sofyan.
"Saya sudah dapat rekaman itu. Mereka seperti membicarakan proyek PLN. Apalagi bawa-bawa nama Ari, kemungkinan besar Ari Soemarno,” ujar Marwan.
BACA JUGA: Siapa Pak Ari yang Dimaksud Rini Soemarno dan Dirut PLN?
Baca juga: Fadli Zon Desak Aparat Usut 'Small Business untuk Pak Ari'
Karena itu, Marwan mengharapkan Rini dan Sofyan bisa mengklarifikasi isi pembicaraan itu ke publik. “Agar tak ada prasangka buruk," katanya.
BACA JUGA: Jubir Tekomsel soal Kemungkinan Rini Soemarno Disadap
Ssttt, Ada Suara Mirip Bu Rini dan Dirut PLN Bocor ke Medsos
Senada dengan Marwan, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengatakan percakapan itu jadi bukti adanya cawe-cawe keluarga Soemarno dalam Kementerian BUMN. Dalam dunia trading oil and gas, katanya, Ari dikenal sebagai orang yang pertama kali membawa M Riza Chalid untuk terjun di bisnis minyak.
Nama Ari kian berkibar ketika menjadi direktur utama Pertamina. Setelah pensiun dari Pertamina, nama Ari Soemarno berangsur surut.
“Tapi ketika adik perempuannya, yakni Rini Soemarno ditunjuk sebagai menteri BUMN, maka Ari Soemarno menjadi momok yang sangat diperhitungkan oleh trader-trader minyak dan gas di Singapura karena dapat melancarkan bisnis-bisnis mereka dengan Pertamina dan PLN termasuk tender-tender Crudel Oil, RON88 (bensin),” sebutnya.
Bahkan, Inas menyebut Ari ikut dalam pengadaan heavy fuel oil (HFO) untuk bahan bakar pembangkit listrik terapung dari Turki yang disewa PLN. “Sekarang sedang didalami KPK" tegas Inas.(hap/mys/uji/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bisa Buat Terobosan dengan Panggil Menteri Rini
Redaktur : Tim Redaksi