jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pro dan kontra pemutaran ulang film Pengkhianatan G 30 S/PKI bermakna positif. Ramses menganggap keinginan Jokowi agar ada film sejarah tentang tragedi 1965 yang bersifat kekinian sebagai upaya untuk menempatkan sejarah sesuai fakta.
"Saya pikir Jokowi sebagai presiden bisa saja memutuskan pemutaran film itu dibatalkan, tapi justru beliau punya pemikiran lain. Tentu masyarakat sangat menyambut positif hal ini," ujar Ramses kepada JPNN, Rabu (20/9).
BACA JUGA: Jangan Gunakan Program APBN 2018 untuk Kampanye Politik
Ramses menambahkan, masyarakat justru diajak melihat persoalan secara jernih dengan menyentuh sisi sejarah seputar tragedi 1965. Dengan demikian masyarakat tidak digiring oleh sebuah isu yang belum tentu kebenarannya.
Karena itu Ramses mengharapkan sejarah yang disuguhkan kepada masyarakat benar-benar peristiwa yang terjadi. Artinya, tidak ada rekayasan dalam sejarah yang disajikan ke tengah masyarakat.
BACA JUGA: Curiga Isu PKI Sengaja Digoreng Setelah Ahok Dibui
Ramses pun menilai Jokowi sudah mengambil langkah tepat. "Jadi sikap yang diambil presiden tidak menimbulkan kegaduhan cara berpikir masyarakat Indonesia dari sisi sejarah," pungkas Ramses.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Presiden Dinilai Bijak Sikapi Pro Kontra Film G30 S/PKI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Gaduh soal PKI Berulang, Ini Saran PBNU ke Pemerintah
Redaktur & Reporter : Ken Girsang