jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Teuku Riefky Harsya menyesalkan upaya menyeret ketua umumnya, Bambang Yudhoyono (SBY) ke dalam pusaran kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Sebab, ketua umum Partai Demokrat itu tak pernah terlibat dalam patgulipat e-KTP yang telah membuat Setya Novanto menjadi pesakitan.
Riefky mengatakan, SBY tak pernah mengatur proyek e-KTP. Menurutnya, pikiran dan tenaga SBY selama jadi presiden difokuskan untuk masyarakat dan negara.
BACA JUGA: Oh, Ini Alasan Pembela Novanto Ungkap Peran SBY di e-KTP
"Itu fitnah, tidak pernah Pak SBY mengatur proyek. Beliau lebih mementingkan memikirkan nasib dan kesejahteraan masyarakat. Tunjukkan buktinya," kata Riefky, Kamis (25/1).
Riefky menjelaskan, e-KTP adalah program nasional untuk kepentingan pemilu. Karena itu jika ada yang menyalahgunakan program e-KTP, katanya, pasti demi kepentingan pribadi.
BACA JUGA: Kunci Proyek e-KTP Ada di Setya Novanto
"Ini jelas merupakan oknum yang menyalahgunakan program rakyat demi keuntungan pribadi," jelasnya.
Riefky justru meyakini setiap presiden di Indonesia sejak era reformasi baik BJ Habibi, KH Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, SBY hingga kini Joko Widodo pasti memiliki niat baik untuk memperbaiki bangsa dan negara. Karena itu dia menegaskan, tidak fair jika setiap kasus korupsi lantas diseret-seret ke kepala negara.
"Janganlah sebentar-bentar menyeret-nyeret kepala negara seperti Ibu Megawati, Pak SBY dan Pak Jokowi ke dalam kasus hukum," katanya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Usai Digarap KPK, Eks Ajudan Setnov Ditugaskan di Polda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Golkar Terkerek di Era Airlangga, Ini Sebabnya
Redaktur & Reporter : Boy