jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareira yang membidangi pertahanan dan intelijen menyatakan, para pelaku teror makin nekat dalam beraksi dengan menyasar anggota Polri. Dugaannya, aksi itu bukan sekadar untuk menunjukan upaya perlawanan, tapi juga bertujuan melemahkan mental dan etos kerja aparat dalam menjaga keamanan negara.
"Ini merupakan modus terorisme yang serius," ujar Andreas, Sabtu (1/7).
BACA JUGA: Kasus Ini Harus jadi Perhatian Saat Peringatan Hari Bhayangkara 2017
Apalagi, lanjut Andreas, teror-teror itu selalu dekat dengan hari maupun peristiwa-peristiwa penting. Misalnya, menjelang Ramadan dan Idulfitri, maupun kunjungan Presiden Amerika Serikat ke 44 Barack Obama di Indonesia.
"Oleh karena itu tidak bisa tidak negara harus lebih serius menghadapi terorisme ini," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
BACA JUGA: Densus Periksa Kakak dan Ipar Pelaku Peneror Brimob di Falatehan
Dia menambahkan, aparat keamanan harus dibekali peralatan kelengkapan yang lebih baik lagi. Termasuk membekali aparat dengan payung hukum yang memadai dan dukungan dari instansi lain.
Andreas berpendapat, pemberantasan terorisme tidak bisa dilakukan secara parsial dengan menjadikannya sebagai urusan Polri saja. Menurutnya harus ada pendekatan menyeluruh yang melibatkan banyak pemangku kepentingan.
BACA JUGA: Sinyal ISIS Semakin Dekat
"Kegentingan ini mengharuskan RUU Terorisme segera dirampungkan untuk memberikan tools bagi aparat negara melawan terorisme," kata anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Identifikasi Peneror Anggota Brimob di Masjid Falatehan
Redaktur : Tim Redaksi