jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai Prabowo Subianto sedang ragu-ragu untuk memutuskan maju pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Pilihan bagi ketua umum Partai Gerindra itu adalah maju di Pilpres 2019 tapi kalah, atau menyerahkan tiket pencalonan ke figur lain.
"Kalau menurut saya, Prabowo dalam kebimbangan, antara akan tetap mencalonkan diri atau menyerahkan kursi dukungan Gerindra ke orang lain," ungkap Ray kepada JawaPos.com, Minggu (18/3).
BACA JUGA: Semoga Cak Imin Bisa Satukan Umat untuk Agenda 2019
Ray menyebut keraguan Prabowo didasari elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu yang terus tergerus. Bahkan, elektabilitas Prabowo ketika dipasangkan dengan siapa pun mentok di kisaran 25 persen.
Di sisi lain, kata Ray, elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) sebagai petahana terus meningkat. "Siapa pun yang dukung dia (Prabowo, red), elektabilitasnya hanya 25 persen itu loh," imbuh Ray.
BACA JUGA: AHY Harus Diuji Dahulu Sebelum Bertarung di Pilpres 2019
Sekalipun Prabowo dipasangkan dengan Anies Baswedan, kata Ray, hal itu tidak akan mendongkrak suaranya. Menurut Ray, segmen pemilih Prabowo dan Anies dari kalangan sama sehingga ketiak dua tokoh itu diduetkan tak membuat elektabilitasnya terkerek.
Bagaimana jika Prabowo menggandeng Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)? Ray menyebut elektabilitas AHY juga tak akan mengerek Prabowo.
BACA JUGA: Bang Hotman Digaji Hari Tanoe, tapi Ogah Masuk Perindo
"Kalau AHY disandingkan dengan Prabowo, AHY nggak ada dukungannya. Paling dari Demokrat saja sekitar 10 persen. Kalau dijumlah cuma sekitar 35 persen aja," kata Ray.
Karena itu Ray menyimpulkan Prabowo makin sulit memenangi Pilpres 2019. Kalaupun Prabowo mengusung calon lain, sambung Ray, belum tentu juga bisa mengalahkan Jokowi.
"Kalau diserahkan ke orang lain, orang lain juga elektabilitasnya nggak ada," pungkas Ray.(ce1/rdw/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utang Pemerintah Melonjak, Kok Cuma Jokowi yang Disalahkan?
Redaktur : Tim Redaksi