jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak sepuluh Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Udara menerima Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama. Para penerima tanda kehormatan adalah mereka yang telah melewati seleksi secara ketat, cermat dan dinilai dengan penuh ketelitian, tidak hanya dinilai dari kinerjanya dalam satuan, namun juga tentang kesetiaan, dedikasi, loyalitas yang tinggi serta kerelaan berkorban demi bangsa dan negara.
Hal tersebut yang disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto selaku Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) pada saat Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama kepada 10 Pati TNI AU di Ruang Hening Gedung Pimpinan Mabes TNI AU, Jakarta Timur, Jumat (5/1/2018).
BACA JUGA: Digarap KPK soal Korupsi Helikopter, Mantan KSAU Ogah Gaduh
Menurut Marsekal Hadi, Tanda kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama merupakan penghargaan negara yang diberikan Presiden RI kepada seseorang yang berjasa dan berprestasi luar biasa dalam mengembangkan dan memajukan suatu bidang tertentu yang bermanfaat besar bagi bangsa dan negara.
Adapun 10 Pati TNI AU yang menerima penghargaan tersebut yaitu Marsda TNI Trisno Hendradi (Sesmilpres Kemsetneg RI), Marsda TNI Seto Purnomo (Dankorpaskhas), Marsda TNI Khoirul Arifin (Pati Mabesau), Marsda TNI Syahrul E Lubis (Staf Khusus Kasau), Marsda TNI Supriharsanto (Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhanas RI), Marsda TNI Suwandi Miharja, Marsda TNI Gutomo (TA Pengkaji bidang Diplomasi Lemhanas RI), Marsda TNI Fahru Zain Isnanto (Asrena Kasau), Marsda TNI Kisenda Wiranatakusuma (Kabais TNI), dan Marsda Tatang Herliyansyah (Pati Sahli Tk. III Bidang Jahpres Panglima TNI).
BACA JUGA: Jenderal Tito jadi Imam, Marsekal Hadi Tjahjanto Makmum
“Penyematan tanda Kehormatan Bintang Swabuana Paksa Pratama ini pada hakekatnya merupakan wujud penghargaan dan pengakuan negara kepada Pati TNI Angkatan Udara yang terpilih atas dedikasi, prestasi dan pengabdian yang luar biasa serta jasa jasanya dalam membangun dan mengembangkan TNI Angkatan Udara,” ucap Hadi seperti dilansir dalam keterangan pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa.
Panglima TNI berharap ke depan TNI AU harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika pembangunan nasional dan perkembangan lingkungan strategis. Dengan demikian kekuatan Angkatan Udara dapat menjadi salah satu komponen pertahanan negara yang penting untuk mendukung kebijakan negara dalam rangka mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Panglima TNI: Pemuda Harus Memiliki Daya Inovasi dan Kreasi
“Pembangunan kekuatan melalui kebijakan Minimum Essential Force (MEF) merupakan upaya yang tepat untuk menjawab kondisi kemampuan anggaran negara. Saat ini kita berharap melalui Renstra yang telah berjalan, TNI Angkatan Udara mampu mewujudkan kekuatan tersebut secara bertahap,” ujar Marsekal Hadi.
Pada akhir amanatnya, Marsekal Hadi menyampaikan bahwa pembinaan kemampuan TNI Angkatan Udara diarahkan untuk meningkatkan kesiapan operasional yang serasi antara kemampuan operasional dan kemampuan pendukung. Selain itu, diarahkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan kekuatan Angkatan Udara sehingga peran pejabat dan pimpinan TNI Angkatan Udara sangat menentukan dalam mewujudkan kesiapan operasional TNI Angkatan Udara dengan zero accident.
“Untuk terwujudnya keselamatan terbang dan kerja perlu mendapat perhatian yang serius karena zero accident merupakan salah satu barometer terhadap keberhasilan tugas kita,” tandasnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AU Sukses Melahirkan Empat Generasi Penerbang Wanita
Redaktur & Reporter : Friederich