JAKARTA - Teka-teki keberadaan 19 warga negara Indonesia (WNI) di Libya mulai sedikit terkuakSaat ini, di kediaman Duta Besar RI di Tunisia Muhammad Ibnu Said ada sepuluh WNI yang berhasil dievakuasi dari Libya
BACA JUGA: Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas
Kepulangan mereka ke Indonesia tinggal menunggu seat penerbangan langsung ke Jakarta.Melalui surat elektronik yang dikirim kemarin (10/9), staf Kedubes RI di Tunisia Muhammad Yazid membeberkan data sepuluh WNI tersebut
BACA JUGA: Sembilan Negara Ramaikan Terjun Payung
Yakni, Pajriyah Abdulah alias Badriah, 35 asal Purworejo, Jawa Tengah; Kadmini binti Said Muhammad, 32 (Pandeglang, Banten); Eliya binti Sana Darsilah, 36 (Subang, Jawa Barat); Dian Yulianti Mahmud, 23 (Tangerang, Banten); dan Roatinih binti Walir, 30 (Subang, Jawa Barat)
Yazid menuturkan, sempat berhembus kabar jika sejak Libya kisruh ada 19 WNI yang terjebak
BACA JUGA: Kadhafi Jadi Buruan 188 Negara
"Beberapa lagi yang masih dapat divakuasi dari Libya, belum ada kepastian," tandasnyaDia mengatakan, data WNI yang dikantongi KBRI Tunisia selalu berubah-ubahSetiap ada WNI yang berhasil dievakuasi, jumlah WNI yang masih terjebak bertambahItu artinya, tidak ada data resmi keberadaan tentang WNI di LibyaBisa dipastikan, sebagaian besar WNI yang ada di Libya adalah perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Tidak validanya data tentang jumlah WNI di Libya yang bekerja sebagai TKI, sempat dikeluhkan Dubes IbnuMelalui sambungan telepon beberapa waktu lalu, Ibnu mengatakan jika sejatinya tidak ada perjanjian resmi penempatan TKI ke LibyaNah, dengan kondisi tersebut, bisa dipastikan WNI yang bekerja sebagai TKI di Libya masuk kategori illegal
Meskipun begitu, Ibnu menuturkan jika KBRI Tunisia ditunjuk sebagai ujung tombak evakuasi WNI di LibyaDia menuturkan, kondisi WNI yang berhasil di evakuasi cukup memprihatinkanRata-rata para WNI yang bekerja di keluarga istana dievakuasi hanya dengan baju yang melekat di tubuhSebab, para majikan mereka sudah kabur karena takut aksi dari pemberontak"Jika ada pemberontak yang masuk rumah, para TKI kami himbau untuk teriak ana Indonesia (saya Indonesia, red)," imbuh Ibnu.
Untuk kepulangan para WNI yang berhasil dievakuasi secara bertahap sejak 30 Agustus itu, pihak KBRI Tunisia belum berani memastikannyaYazid menjelaskan jika kepulangan bisa dilakukan jika ada kepastian kursi penerbanganTapi, hingga saat ini belum ada penerbangan langsung dari Tunisia menuju JakartaPihak KBRI Tunisia tidak mau menanggung risiko keselamatan para WNI itu jika harus transit berkali-kali untuk pulang ke tanah air(wan/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus 2 Sistem, Cegah Tragedi 9/11 Terulang
Redaktur : Tim Redaksi