jpnn.com - Pada masa kehamilan, ibu harus lebih memperhatikan daya tahan tubuh. Bukan hanya daya tahan tubuh sang ibu hamil, kesehatan calon bayi juga harus mendapatkan perhatian ekstra. Selain pengaturan asupan gizi bagi ibu dan buah hati, olahraga seperti senam hamil sangat diperlukan.
Dokter Unggul Prabowo SpOG, ahli kebidanan dan kandungan Rumah Sakit (RS) Adi Husada, Undaan Wetan, Surabaya, Jawa Timur menjelaskan bahwa senam hamil adalah terapi dengan melakukan gerakan-gerakan yang berfungsi melemaskan otot dalam tubuh serta membuat peredaran darah lancar.
BACA JUGA: Ini Pentingnya Periksa Kesuburan Sebelum Hamil
“Senam hamil dapat menjaga kebugaran ibu pada masa kehamilan, selain mampu melancarkan aliran darah, mengurangi stres, dan memperlancar proses persalinan,” paparnya.
Perubahan fisik selama kehamilan tidak seharusnya menghalangi langkah wanita hamil dalam melakukan olahraga sekalipun harus ada beberapa penyesuaian. Senam hamil sangat cocok bagi wanita hamil karena gerakannya ringan dan mudah dilakukan dalam kondisi fisik yang mengalami perubahan tersebut.
BACA JUGA: Suami Istri Terpisah Jarak, Sampai Kapan?
Senam membantu ibu hamil mencapai kondisi nyaman dan sehat selama kehamilan. Beberapa manfaat senam hamil adalah memperlancar persalinan normal secara fisik dan menyiapkan mental. Senam juga meningkatkan mood, mengatur pola tidur, serta mengurangi kecemasan dan ketegangan selama kehamilan.
Senam hamil juga akan memperingan gejala-gejala yang timbul selama kehamilan, seperti konstipasi, bengkak pada kaki, varises vena, nyeri punggung, dan cepat lelah. Tubuh juga akan menjadi lebih segar, bugar, dan rileks.
BACA JUGA: Ini Snack Sehat yang Tak Bikin Badan Melar
Peredaran darah pun lebih lancar. Senam juga berfungsi untuk mempersiapkan fisik dan mental saat persalinan yang aman dan cepat.
“Banyak bukti kami temukan bahwa wanita hamil yang melakukan senam hamil pada masa kehamilan menjadi lebih siap menghadapi persalinan dan lebih mudah karena mereka terbiasa melatih pernapasan, mengejan, dan posisi saat melahirkan,” terang Unggul.
Ada beberapa tujuan utama senam hamil. Pertama, melancarkan sirkulasi darah ke rahim selama masa kehamilan. Senam juga bertujuan untuk melenturkan otot dasar panggul dan perut.
Senam hamil juga akan melatih pengendalian pernapasan selama proses persalinan. “Pada kondisi tertentu, senam bisa membantu mengurangi kecemasan menjelang persalinan,” paparnya.
Kapan ibu hamil boleh melakukan senam hamil? Sebenarnya, hal itu bisa dimulai sejak bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi akan lebih optimal bila dilakukan saat kandungan mencapai usia enam bulan.
“Biasanya, pada masa awal kehamilan, ibu hamil masih sangat lemas dan muntah-muntah sehingga fisiknya belum siap untuk melakukan senam hamil ini,” jelas Unggul.
Senam hamil terbukti aman bagi ibu maupun janin selama dilakukan dengan tepat dan tidak ada kondisi lain yang melarang. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan untuk menentukan bahwa kondisinya benar-benar siap dan aman untuk melakukan senam hamil.
Dalam kondisi tertentu, ibu hamil dilarang melakukan senam hamil. Di antaranya, memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), riwayat melahirkan bayi prematur, riwayat pendarahan per vaginam selama kehamilan, serta riwayat konstraksi rahim prematur selama kehamilan.
“Selain itu, mereka yang mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti hipertensi, anemia berat, penyakit jantung, dan diabetes tak terkontrol. Mereka juga dilarang melakukan senam hamil,” tutur Unggul.
Senam hamil bisa dilakukan di sanggar, rumah sakit, atau di rumah. Sebab, gerakannya memang mudah dan ringan sehingga tidak memberatkan. Ibu hamil bisa melakukan senam setiap hari atau minimal tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit dan meningkat hingga 1 jam setiap latihan. (jee/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Tanda Fisik Wanita untuk Mengukur Gairah Seks
Redaktur : Tim Redaksi