NIAMEY - Kekuasaan Presiden Niger diakhiri paksaMamadou Tandja yang berkuasa lebih dari satu dekade digulingkan oleh militer Kamis (18/2) waktu setempat
BACA JUGA: Si Pembuat Onar Ber-IQ 140
Kini junta militer menyatakan negara di Afria Barat itu dikuasai oleh Dewan Agung untuk Pemulihan Demokrasi (CSRD)Kudeta militer tersebut melibatkan pasukan dan senjata berat dalam skala besar
BACA JUGA: Pemimpin Tentara Taliban Ditangkap
Antar tentara saling serang di luar istana kepresidenan di Ibu Kota NiameyBeberapa tank diserang menggunakan senjata mesin dari seberang istana di mana empat barak militer juga berada di wilayah tersebut
BACA JUGA: Israel Ganjal Misil untuk Iran
Militer kemudian berhasil merangsek ke dalam istana dan menculik presiden.Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan TV lokal, pemimpin kudeta Salou Djibo menyatakan konstitusi Niger tidak berlaku untuk sementara dan seluruh lembaga kenegaraan dibubarkanBBC melaporkan, selain presiden, seluruh menteri kabinet juga ikut ditangkap.
Ketegangan antara militer dan pemerintah terjadi sejak Agustus tahun laluSaat itu Mamadou Tandja mengamandeman konstistusi negara hingga memungkinkan dirinya tetap berada dalam kekuasaan melebihi batas masa jabatan yang diperbolehkan.
Langkah tersebut memicu kiris politik di dalam negeri dan membuat Niger diasingkan dari organisasi negara-negara regional Afrika Barat, Ecowas (Economic Community Of West African States)Keanggotaan negara berpenduduk 15 juta jiwa tersebut dalam ECOWAS juga dievaluasi
Sebelum ditangkap dalam kudeta militer, Mamadou sempat menggelar rapat kabinet dan memberikan pernyatan untuk meminta dukungan internasional"Kami menyerukan kepada masyarakat nasional dan internasional untuk mendukung kami menyelamatkan Niger dan penduduknya dari kemiskinan, korupsi, dan kecurangan," serunya.
BBC juga melaporkan, meski terjadi keonaran di ibu kota, masyarakat tetap beribadah ke masjid dan beraktivitas di pasar seperti biasaTidak tampak pengerahan pasukan besar-besaran di jalanan kotaNamun, artileri berat disiagakan di sekitar istana presiden.
Ketua Organisasi Persatuan Afrika (AU), Jean Ping mengutuk pengambilalihan kekuasaan secara illegal ituDia menyebut kudeta sebagai pelanggaran terhadap visi AU untuk menciptakan benua yang bebas dari pergantian kekuasaan inkonstitusional.
Namun, salah seorang pemimpin oposisi, Mahamadou Karijo, menyambut baik terjadinya kudeta dan menyebut para serdadu sebagai patriot yang jujur"Mereka (tentara) bertindak seperti apa yang mereka katakanaMereka tidak tertarik dengan kekuasaan politikMereka hanya ingin berjuang untuk menyelamatkan rakyat Niger dari segala bentuk tirani," tegasnya seperti dikutip Agence France-Presse
Juru Bicara CSRD Kolonel Goukoye Abdoulkarim menegaskan pihaknya bertanggung jawab untuk mengakhiri ketegangan politik dalam waktu sesingkat-singkatnya.(cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangeran Saudi Terseret Kasus Pembunuhan
Redaktur : Soetomo Samsu