jpnn.com, JAKARTA - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, memprediksi rupiah berpotensi melemah menembus di atas Rp 14.000 per dolar AS, terkait adanya serangan balasan dari Iran.
Dini hari tadi, ada serangan militer balasan dari Iran dengan menembakkan rudal ke basis militer AS di Irak.
BACA JUGA: Rupiah Tetap Kuat Hadapi Ketegangan AS-Iran
"Dengan demikian, sentimen hindar risiko akan membayangi perdagangan di pasar keuangan hari ini termasuk rupiah. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa ke atas 14.000," ujar Ariston, Rabu (8/1).
Selain itu, lanjut Ariston, harga minyak mentah yang turut naik juga bisa membebani rupiah karena defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia bisa memburuk.
BACA JUGA: Antisipasi Serangan Balasan!
Sebelumnya, para pelaku pasar menganalisis bahwa Iran tidak mungkin menyerang basis AS di Timur Tengah, yang bisa menganggu ekspor minyak mentahnya.
Munculnya konflik baru AS dengan Iran akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global. Di mana sebelumnya AS lebih dahulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan Tiongkok.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Diprediksi Bisa Menguat di Tengah Ketegangan AS-Iran
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 14.050 per dolar AS.
Pada pukul 9.52 WIB, rupiah bergerak melemah 56 poin atau 0,4 persen menjadi Rp13.934 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.878 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha