Bank Commonwealth mengingatkan kurangnya tenaga ahli dibidang keamanan internet di dunia dapat memicu lebih banyak serangan komputer terkenal dan sulit diatasi.Pemerintah Federal memperkirakan kebutuhan tenaga terampil di sektor keamanan komputer akan meningkat lebih dari 20 persen dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Dan seiring meningkatnya serangan peretasan pada sistem komputer milik instansi pemerintah dan perusahaan, para pengelola bank juga mendesak perubahan di tingkat universitas. Menurut mereka kelas keamanan internet yang diselenggarakan di perguruan tinggi perlu dikurangi materi teorinya dan sebaliknya diperbanyak pada materi pengalaman praktek. Ancaman ini ditegaskan dengan serangan yang baru-baru ini terjadi pada situs kencan Ashley Madison, yang menyebabkan rincian data dari puluhan juta pelanggan mereka bocor ke internet setelah diretas oleh kelompok peretas yang menamakan diri Impact Team. Pemerintah dan perusahaan besar di Australia mengaku sangat menyadari ancaman serangan peretasan ini dan akan melalukan segala upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah sistem mereka diretas. Namun demikian upaya in sulit dilakukan tanpa tenaga ahli yang bisa melakukannya, dan akhirnya kebutuhan tenaga keamanan sistem internet professional sangat tinggi permintaannya. Sektor yang sangat merasa terancam adalah perbankan.  David Whiteing, Kepala informasi Bank Commonwealth mengaku sudah menjadi realita para peretas lebih mampu bergerak cepat ketimbang perusahaan atau pemerintah dan satu-satunya cara mengatasi kondisi ini adalah dengan kesiapan mengatasi serangan peretasan dengan lebih baik.  Oleh karena itu  diperlukan ada orang terlatih untuk dapat melakukannya dan ironisnya jumlah pakar keamanan cyber sangat kurang di Australia maupun di dunia. Karena itu Bank Commonwealth bekerjasama dengan Pemerintah Federal Australia bertekad menjadikan Australia pemasok tenaga keamanan internet. "Hal ini masuk dalam startegi jangka panjang kita dengan mendorong pelajar di sekolah mengambil mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering dan Maths) di universitas, dan akan melibatkan juga program magang, beasiswa dan juga hadiah.  Pemerintah Federal mengatakan permintaan tenaga keamanan cyber meningkat menjadi 9100 pekerjaan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, namun pengajar universitas Luke Anderson mengatakan saat ini saja tenaga mereka sudah diperlukan. "Kalangan industri sendiri saat ini sudah sangat kekurangan dan itu sebabnya orang muda seperti saya bisa mengajar di Universitas, karena universitas sendiri tidak memiliki orang untuk melakukan tugas mengajar ini, Anderson juga menilai program di universitas perlu dilakukan perubahan dari teoritis dan konsep pelatihan menjadi lebih ditekankan pada pengalaman praktek. 

BACA JUGA: Gelapkan Royalti Novel Fifty Shades of Grey, Wanita Australia Didenda $14 Juta

BACA ARTIKEL LAINNYA... Film Keluarga Gay Picu Kontroversi di Australia

Berita Terkait