Serangan Siber Bikin Perdagangan IHSG Lumpuh 1 Jam

Selasa, 11 Juli 2017 – 07:42 WIB
Ilustrasi IHSG. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat lumpuh karena serangan siber, Senin (10/7).

Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) tersendat selama satu jam.

BACA JUGA: Saham 17 Emiten Baru Langsung Melesat

Para broker tidak bisa melayani transaksi akibat sistem perdagangan mandek sejak pembukaan perdagangan.

Untungnya, setelah sistem teknologi informasi dicek ulang, perdagangan bisa dilanjutkan pada pukul 10:00.

BACA JUGA: IHSG Berpotensi Tembus 6.300, 4 Saham Ini Layak Dikoleksi

Pada penghujung perdagangan, IHSG ditutup terkoreksi 43,28 poin alias 0,74 persen menjadi 5.771.

Investor asing setidaknya melepas saham Rp 466,8 miliar. Irvin, salah seorang pialang mengaku kaget.

BACA JUGA: Duit Asing Banjiri Bursa Saham, Jokowi Senang

Pasalnya, dia tidak mendapat informasi lengkap dari kantor atau bursa.

Irvin kelabakan karena tidak bisa melakukan order jual dan beli dari nasabahnya.

Maklum, serangan dadakan itu terjadi di awal-awal perdagangan kala transaksi sedang bejibun.

”Potensial lost ada. Namun, tidak sampai triliunan,” kata Irvin.

Manajemen BEI menggaransi lumpuhnya sistem perdagangan itu bukan akibat serangan virus.

Keputusan penghentian perdagangan menyusul terjadi error pada sistem penunjang data feed. Itu terjadi karena ada datafeed dengan format berbeda.

”Akibatnya, publik tidak mendapat informasi. Sejatinya, kalau sistem perdagangan jalan, enggak ada problem,” tutur Direktur Utama BEI Tito Sulistio.

Tito menambahkan, Jakarta Automated Trading System (JATS) tidak terjadi masalah.

Selain itu, sistem perdagangan bursa memakai perangkat lunak Linux, bukan Windows.

Nah, serangan virus Ransoomware Wanna Cry beberapa waktu lalu hanya menyerang Windows.

”Karenanya, cek and ricek dilakukan setiap hari,” ucap Tito..

Selain itu, otoritas pasar bakal terus meningkatkan keamanan inti sistem perdagangan dengan penguatan IT.

Tahun ini, perusahaan menyiapkan dana USD 25 juta atau setara Rp 335 miliar untuk investasi.

 ”Per 30 Agustus nanti kami sudah pindah ke sistem baru,” ucap Tito. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Ransomware Mematikan di Libur Lebaran, BSSN dan BIN Harus Waspada


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
IHSG   BEI   serangan siber  

Terpopuler