jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek akan menayangkan seri monolog 'Di Tepi Sejarah' melalui kanal budaya miliknya. Pementasan itu bisa diakses melalui kanal Indonesiana.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyebut kanal itu bisa diakses melalui siaran televisi jaringan Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD) atau laman https://www.useetv.com/livetv/indonesiana atau indonesiana.tv.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Pejabat Kemendikbudristek soal PTM Terbatas, Kepsek Harus Tahu
"Harapan saya agar publik berpartisipasi dalam mengembangkan dan memanfaatkan kanal Indonesiana," kata Hilmar dalam taklimat media daring, Seni (20/9).
Dengan mementaskan di kanal Indonesiana setelah tayang di Youtube Budaya Saya, Hilmar berharap karya monolog di Tepi Sejarah bisa diakses lebih banyak penonton.
BACA JUGA: P2G Desak Anies Baswedan Hentikan Asesmen PTM Terbatas DKI, Ada Aroma Bisnis
Selain itu Hilmar juga menjelaskan rangkaian monolog tersebut merupakan inisiatif kecil yang bisa memberi makna baru bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Untuk pengembangan ke depan, Hilmar berharap Indonesiana bisa diakses seluas mungkin.
BACA JUGA: Muhammad Kece Babak Belur, Ferdinand: Napoleon Tidak Akan Bisa Berlindung
Sekarang tayangan itu baru baru tersedia melalui Indihome dan internet, tetapi Kemendikbudristek sadar bahwa banyak masyarakat yang belum punya akses ke sana.
Oleh karena itu, nantinya pementasan tersebut akan bisa diakses melalui satuan pendidikan dan komunitas yang biasa menyelenggarakan kegiatan nonton bareng seperti bioskop lokal.
"Ini pengembangan ke dalam," ujarnya.
Hilmar berharap agar kanal budaya Indonesia bisa dilihat di saluran-saluran TV kabel di luar negeri, menjadi sasaran di 2022-2023.
Seri Monolog 'Di Tepi Sejarah' ini diprakarsai oleh Happy Salma dan Yulia Evina Bhara selaku produser dari Titimangsa Foundation. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad