Seribuan Warga Mengungsi ke SPN Batua

Jumat, 16 September 2011 – 03:46 WIB
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo meninjau para pengunsi asal Flores di SPN Batua di jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (15/9). Foto: FAJAR/JPNN

MAKASSAR - Kasus pembunuhan terhadap dua bocah dan seorang pensiunan polisi di depan M'Tos Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, menimbulkan kekhawatiran bagi kalangan warga tertentu di Makassar utamanya dari luar Sulsel

Warga dari luar Sulsel ini khawatir menjadi sasaran kekecewaan dan kemarahan keluarga korban

BACA JUGA: Tersangka, Jaksa Agung Didesak Periksa Bupati Kolaka

Makanya, mereka memilih mengamankan diri ke kantor polisi
Warga tersebut memilih datang sendiri ke kantor polisi, namun tidak sedikit juga yang minta dijemput di rumah, kampus, atau kamar kosnya setelah terlebih dahulu berkumpul.

Warga yang khawatir imbas pembunuhan Edi, Saldi, dan Syamsu Alam ini bahkan mulai minta perlindungan polisi pada Rabu tengah malam

BACA JUGA: Gubernur Akui Padat Karya Gagal Total

Sejumlah kantor polisi seperti Polsekta Panakkukang, Polsekta Manggala,  Polsekta Biringkanaya menjadi sasaran perlindungan warga


"Warga  Makassar yang khawatir imbas pembunuhan tiga warga di depan M'Tos ini minta perlindungan kepada kita, baik datang sendiri ke kantor maupun minta dijemput

BACA JUGA: Insiden di Pertamina Cilacap Masih Diselidiki

Karena kondisi di Polsekta tidak memungkinkan dan untuk memudahkan koordinasinya, mereka kita bawa ke SPN Batua," ujar Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar.     

Proses evakuasi warga dari tempat tinggal mereka dan kantor Polsekta ke SPN Batua berlangsung hingga sore kemarinSejumlah bus milik Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel dikerahkan untuk mengangkut warga, termasuk kendaraan milik kepolisian dan TNI

Hingga saat ini belum ada data resmi berapa banyak warga Makassar yang berasal dari luar Sulsel yang memilih meminta perlindungan kepada kepolisian, namun diperkirakan melebihi seribu orangCatatan FAJAR (JPNN Grup), dari Polsekta Panakkukang saja berkisar 600 orang, Polsekta Manggala sekira 162 orang, Polsekta Biringkanaya sekitar 300 orang.

Jumlah tersebut  belum termasuk yang dievakuasi dari sejumlah  Polsek di daerah ini, termasuk yang dievakuasi dari pihak TNI yang jumlahnya juga mencapai ratusan orangDi SPN Batua, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman sempat menemui pengungsi, apalagi saat bersamaan sedang berlangsung acara HUT Polwan.    

Proses evakuasi warga ke SPN Batua sendiri dilakukan melalui pengawalan ketat pihak kepolisian dan TNIAda yang dikawal menggunakan mobil truk polisi, mobil truk TNI, hingga mobil jenis Barakuda mengawal proses evakuasi warga tersebut.   

Kekhawatiran ini semakin meluas apalagi beredar informasi akan adana aksi pembalasan atas kasus penikaman iniDitambah lagi, penyerangan dua kepala keluarga di Jalan Batua Raya V oleh sekelompok warga menggunakan sepeda motor pada Rabu, (14/9) sekira pukul 22.45

Kelompok penyerang yang tidak diketahui identitasnya itu terlebih dahulu memadamkan listrik Pondok Indah tempat kedua warga yang berasal dari luar Sulsel ini beradaSetelah itu, pelaku langsung melakukan penyerangan dengan senjata tajam jenis parangDalam penyerangan ini, dua penghuni yakni Joni dan Petrus Patris Benyamin mengalami luka sabetan parang pada punggung dan tangan.

Sementara dua istri lolos dari penganiayaan warga setelah berhasil melarikan diriKedua warga yang menjadi korban penyerangan oknum tidak dikenal itu saat ini dirawat di  RS Bhayangkara dalam penjagaan ketat aparat kepolisianKedua korban penyerangan warga itu diketahui bekerja sebagai sopir pete-pete dan penjaga toko di daerah ini.

Salah seorang warga yang turut mengamankan diri ke kantor polisi, Ilyas Suban mengaku sejak peristiwa terjadi dirinya yang berprofesi sebagai sopir pete-pete tidak berani lagi keluar rumah"Kita khawatir jangan sampai orang serbu begitu sajaJadi kita memilih berlindung di kantor polisi," kata Ilyas(sah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Didesak Tangani Korupsi APBD Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler