Sering Diserang Ambulans London Pilih-pilih Pasien

Kamis, 01 Agustus 2013 – 12:19 WIB
Ambulance di London. FOTO: daily mail

jpnn.com - LONDON- Tingkat kejahatan di ibukota Inggris, London dari hari ke hari makin mengkhawatirkan saja. Sampai-sampai kedatangan paramedis yang tujuanya menolong orang sakit atau korban kekerasan, kini malah jadi korban. Agar hal seperti itu tak terus berlangsung, dinas kesehatan London (National Health Service/NHS) membuat daftar hitam alamat atau wilayah yang berpotensi mencelakai anggotanya.

Alhasil, bila penghuni rumah yang er-black list perlu pertolongan ambulans, pasien diminta ke luar dari rumah sendiri tanpa bantuan paramedis yang lazimnya dilakukan petugas kesehatan. Kalaupun pasien yang harus diambil tersebut kondisinya kritis, NHS memerintahkan anggotanya meminta bantuan pengawalan dari kepolisian sebelumnya.

BACA JUGA: Pria Jerman Diusir dari Apartemen Jika Tetap Merokok

"Sampai sekarang sudah 163 staf kami diserang oleh pasien sendiri atau keluarganya," ungkap John Lister juru bicara NHS seperti dikutip dari dailymail, Kamis (1/8). Diakui Lister, kebijakan tersebut sangat membahayakan kondisi pasien terutama anak-anak dan orang tua. Tapi karena kejadiannya terus terulang, pihaknya tak mau lagi berisiko dengan keselamatan paramedis.

Sampai sekarang NHS sudah mem-black list 226 alamat dimana 32 diantaranya berada di wilayah Leytonstone, London Timur. Sementara The North East Ambulance Service mengatakan, mereka memiliki 236 alamat rumah yang masuk daftar hitam, yang bisa didatangi ambulans jika mendapat pengawalan polisi.

BACA JUGA: Hawa Panas Renggut 10 Nyawa

"Daftar hitam alamat dibuat agar paramedis kami mendapat peringatan apa yang akan mereka hadapi sebelumnya," tambah Athar Khan, manager operasi London Ambulance Service. Pihak berwenang London mencatat tiap harinya terjadi 60 ribu kejadian, atau naik 3 persen dibanding tahun sebelumnya.

Penganiayaan terhadap paramedis yang baru terjadi dialami Leo Nakhimoff. Kepala dan lengannya kena pukul potongan pagar saat Leo serta dua rekanya tengah menolong pemabuk yang terjatuh di taman milik tetangganya. "Saat tugas Anda merawat pasien, tentunya Anda tak ingin jadi pasien karena merawat dia 'kan. Ini yang mempengaruhi saya apakah akan terus bekerja sebagai paramedis,"  ucap Leo. (pra/jpnn)

BACA JUGA: Israel - Palestina akan Berunding Lagi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahanan Lupa Dibebaskan Terima Kompensasi Rp 42 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler