jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah melakukan penambahan petugas pada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Usulan ini diutarakannya karena melihat beberapa kasus masuknya warga negara asing tanpa dokumen.
Sebagai contoh, kata Dasco, lima WN Tiongkok yang melakukan pengeboran kawasan Bandara Halim Perdanakusuma. Setelah ditelusuri ecara intensif, pihaknya menyimpulkan akar masalahnya tak lain adalah minimnya jumlah SDM Ditjen Imigrasi.
BACA JUGA: Golkar Masih Mau Disayang Rakyat? Ini Saran Pengamat
"Faktanya memang sulit bagi Ditjen Imigrasi untuk mengawasi pergerakan serta tindak tanduk orang asing dengan jumlah pegawai yang masih sangat sedikit," kata Dasco, Jumat (6/5).
Dijelaskan, saat ini jumlah pegawai Ditjen Imigrasi sekitar 7000 orang, jumlah yang sangat sedikit untuk negara seluas Indonesia. Apalagi bila dibanding dengan Malaysia yang wilayahnya jauh lebih kecil tapi pegawai imigrasinya 12.000 orang. Singapura dengan wilayah jauh lebih kecil punya 6000 orang pegawai.
BACA JUGA: Soal GBHN, MPR Akan Adakan Referendum
Di sisi lain, Dasco mendapat informasi bahwa saat ini banyak terjadi kekosongan dan kekurangan pejabat imigrasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara, Pelabuhan dan Pos Lintas Batas Negara di Kalbar, Kaltim, Papua, NTT serta pulau-pulau terluar.
"Penambahan pegawai Ditjen Imigrasi adalah syarat mutlak perbaikan kinerja. Setidaknya kita perlu 20.000 pegawai untuk mengcover wilayah yang begitu luas," tegasnya.
BACA JUGA: Zulkifli Sindir Kepala Daerah yang Tak Disinari Cahaya Ilahi
Politikus Gerindra itu juga mendesak Menpan RB Yudhi Chrisnadi segera mencabut moratorium penerimaan CPNS di Ditjen Imigrasi. Sebab, moratorium tidak bisa begitu saja diterapkan secara membabibuta pada setiap instansi pemerintah. Melainkan harus dipertimbangkan secara matang tergantung situasi dan kondisi masing-masing instansi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Depan, KPK Garap Politikus PAN
Redaktur : Tim Redaksi