Serius! Mantan Dubes Ini Siap Berantas Transaksi Bawah Meja

Jumat, 29 April 2016 – 07:30 WIB
Bagian pelayanan BP Batam. Foto: Batam Pos/JPG

jpnn.com - BATAM - Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro yang mendapat keluhan para pengusaha terkait kompleksnya permasalahan lahan di Batam berjanji akan mengurai satu per satu persoalan di Batam, Kepri. 

Khususnya masalah lahan. Sehingga potensi dan lokasi strategis Batam bisa dimaksimalkan dengan menghilangkan hambatan-hambatan yang ada.

BACA JUGA: Napi Narkoba Meninggal di Lapas, Diduga...

"Kita akan bereskan semuanya. Untuk tahap awalnya kami lakukan audit," kata Hatanto seperti dikutip Batam Pos (Jawa Pos Group).

Ia berharap tidak akan ada persoalan setelah audit ini dilakukan. Dia juga berjanji akan bekerjasama dengan penegak hukum dalam menyelesaikan persoalan itu.

BACA JUGA: PARAH! Selain Lahan Fiktif, Ini Kendala Pengusaha di SIni

"Kami berharap BP Batam ini jangan lagi dianggap otorita Batam (OB). Masa OB sudah lalu. Kami bukan otorita, kami melayani saudara-saudara. Kami tidak bikin peraturan, kecuali untuk yang melancarkan," katanya.

Ia mengatakan, masalah transparansi lahan ini menjadi hal yang utama dan sedang dibenahi BP Batam. Dia berjanji akan membuka semua informasi tentang lahan melalui website. Sehingga siapapun bisa mengaksesnya.

BACA JUGA: Alokasi Lahan BP Batam Fiktif, Ayo Dibongkar Dong!

"Nanti lahan di mana yang tersedia akan ditampilkan, UWTO-nya berapa, bahkan sampai kontur tanahnya akan ditampilkan," katanya.

Mantan Dubes RI untuk Norwegia tersebut menegaskan di era transparansi ini tidak ada lagi yang perlu disembunyikan. Apalagi jika menyangkut kepentingan masyarakat luas.

"Masalah transaksi di bawah meja itu sudah tak zamannya lagi. Itu zaman baheula. Itu tidak akan terjadi lagi," katanya.

Ia berharap kepada semua warga termasuk pengusaha untuk bisa bekerjasama dengan baik. Termasuk kepada semua pengusaha di Batam. "Kami hanya minta pengertiannya. Kalau ada kebijakan yang kami ambil, mohon pengertiannya," katanya.

Menurutnya, untuk meningkatkan daya saing Batam diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang hebat. Peningkatan infrastruktur juga harus terus dilakukan.

"Saya sudah beberapa kali ke (Bandara) Hang Nadim, katanya bandara kelas internasional. Tetapi begitu ke kamar mandi, air tidak ada. Bagaimana berdaya saing," katanya.

Hatanto juga menyorot pelayanan di pelabuhan dan rumah sakit yang dikelola BP Batam saat ini. Menurutnya masih perlu ada perbaikan dan pembenahan yang cukup mendasar. (ian/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Tahanan Habis, Tersangka Pencuri Ternak Bebas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler