jpnn.com, JOMBANG - Tradisi sedekah bumi bancakan salak di Desa Galengdowo, Kabupaten Jombang, dilaksanakan kemarin (21/5).
Ribuan warga berjubel berebut sekitar 2 ton salak.
BACA JUGA: Rel KA di Hutan Kalimantan Dibangun Pakai Dana Pribadi
Hanya, cara yang dilakukan panitia terkesan ngawur, sekarung salak dilempar langsung ke tengah-tengah kerumunan warga.
Tidak sedikit warga yang ketiban salak tersebut
BACA JUGA: Polisi Pelabuhan Gagalkan Penyelundupan Dua Ton Daging Celeng
Tradisi tersebut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas melimpahnya hasil panen salak para petani di lereng Gunung Anjasmara.
Tradisi tersebut dihelat usai panen raya buah salak, yakni antara April dan Mei.
BACA JUGA: Wako Batam: Lahan di Luar KEK Harus Dikelola Pemko
Tradisi bancakan salak itu dipusatkan di lapangan bumi perkemahan Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, dan diikuti ribuan warga sekitar.
Sejak pagi ribuan warga berbondong-bondong ke lokasi acara.
Bukan hanya orang dewasa, balita hingga lansia pun mengelilingi ''tumpeng'' salak itu.
Kepala Desa Galengdowo Wartomo mengatakan, ''tumpeng'' bancakan salak memiliki ketinggian hampir tujuh meter.
Panitia membuat tumpeng tersebut dari salak jenis pondoh seberat 2017 kilogram, sesuai tahun perayaan.
Sebagian besar salak itu dari sumbangan para petani salak di desa setempat.
''Selain itu, tujuan diadakan tradisi tersebut ialah mengenalkan potensi wisata di desa kami,'' ungkap Wartomo. (ang/nk/c4/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lari Tanpa Alas Kaki, Siswi SMP Menangi Astra Fun Run Balikpapan
Redaktur & Reporter : Natalia