Seruan MUI Jelang Ramadan, soal Zakat hingga Ziarah Kubur

Sabtu, 18 April 2020 – 11:34 WIB
Wakil Menag Zainut Tauhid.Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang juga waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan imbauan untuk umat Islam jelang bulan Ramadan.

"Ramadan adalah bulan yang sangat mulia. Allah SWT melipatgandakan pahala semua amal ibadah di bulan ramadan. Karena itu kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di mana pun berada," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi yang juga waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sabtu (18/4).

BACA JUGA: Luhut Panjaitan: Saatnya Tunjukkan bahwa Kita Sungguh-sungguh

Untuk menyambut bulan yang mulia tersebut, umat Islam dianjurkan untuk :

1. Menata niat yang baik dan menyambutnya dengan ikhlas dan penuh sukacita. Rasulullah SAW bersabda:

BACA JUGA: Positif Corona di Surabaya Melonjak, F-PKB Desak Segera Terapkan PSBB

"Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk ke dalam neraka."

Begitu mulianya bulan Ramadan sehingga menyambut dengan perasaan senang dan gembira saja Allah SWT akan memberikan jaminan surga kepadanya. Dengan catatan jika semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan.

BACA JUGA: Titi Honorer K2: Apa Menunggu Mati Semua untuk Percaya Kami Benar-benar Kelaparan?

2. Hendaknya sebelum masuk Ramadan yaitu Rajab dan Sya'ban, sudah mulai melatih diri dengan melaksanakan amalan-amalan sunat, misalnya berpuasa, membaca Alquran, memperbanyak sedekah dan zakat mal (harta).

Hal ini sesuai dengan hadits nabi diriwayatkan dari Anas, "bahwa umat Islam ketika masuk bulan Syaban, maka senantiasa membaca Alquran dan mengeluatkan zakat hartanya, sebagai bantuan untuk orang miskin dalam menghadapi puasa".

Khusus untuk mengeluarkan zakat harta (mal) pada saat pandemi wabah Covid-19 sangat dianjurkan untuk disegerakan sepanjang sudah memenuhi nisabnya.

Hal ini sangat membantu saudara-saudara kita yang terdampak wabah Korona. Begitu juga dengan zakat fitrah sebaiknya dibayarkan pada awal Ramadan dan tidak harus menunggu sampai akhir Ramadan.

3. Melaksanakan ziarah ke makam orang tua, kerabat dan saudara yang telah berpulang ke rahmatullah untuk mendoakan agar diampuni salah dan dosanya, dilapangkan alam kuburnya serta diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.

Ziarah kubur merupakan amalan yang sangat baik, karena akan mengingatkan kita pada kematian. Bahwa kematian itu adalah sebuah kepastian sehingga kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum ajal menjemput kita.

Sangat indah pesan Nabi SAW kepada kita: "Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat”.

Ziarah kubur waktunya boleh setiap saat. Namun, pada saat menjelang bulan puasa memiliki makna yang sangat istimewa, karena Syaban memiliki nilai keutamaan dibandingkan bulan lainnya.

4. Melakukan silaturahmi kepada orang tua yang masih hidup, saudara, kerabat dan teman-teman untuk saling memaafkan.

Hal ini penting dilakukan agar kita memasuki bulan puasa dengan hati yang bersih, tenang, dan penuh keihlasan dan kekhusyukan, semata ingin mengharapkan rida dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 178 yang artinya ;

"Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu nikmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih." (QS Al-Baqarah ayat 178)

"Mengingat pandemi wabah Covid 19 sampai dengan ramadan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing. Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikitpun," tuturnya.

Begitu juga dengan kegiatan silaturahmi dan saling meminta maaf bisa dilakukan melalui media sosial atau media daring mengingat masih ada kebijakan untuk physical distancing dan PSBB. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler