jpnn.com, ROMA - Polisi Italia mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah menangkap 12 orang, termasuk pejabat tinggi partai sayap kanan ekstrem Forza Nuova, menyusul bentrokan di Roma yang menentang upaya pemerintah untuk mewajibkan Kartu Hijau (Green Pass) COVID-19 bagi semua pekerja.
Ribuan orang turun ke jalan di ibu kota Italia itu pada Sabtu. Banyak dari mereka yang meneriakkan "kebebasan, kebebasan" saat beberapa pengunjuk rasa berusaha menerobos polisi dengan perlengkapan anti huru-hara yang dikerahkan untuk menjaga akses ke kantor Perdana Menteri Mario Draghi.
BACA JUGA: Penerima Vaksin COVID-19 Mencapai 99 Juta Lebih, Angka Kematian Sebegini
Sekelompok massa yang lain menabrak markas besar serikat pekerja utama Italia, CGIL.
Draghi yang dites negatif dan baru pulih dari COVID memperkenalkan kartu itu --sertifikat digital atau kertas yang mengonfirmasikan pemegangnya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin-- di musim panas dalam upaya mencegah infeksi dan mendorong orang untuk divaksin.
BACA JUGA: Indonesia Terima 245.440 Vaksin AstraZeneca dari Inggris
Awalnya kartu itu diperlukan untuk memasuki banyak tempat budaya dan rekreasi dan cakupannya secara bertahap diperluas. Bulan lalu pemerintah mewajibkan semua pekerja memiliki kartu itu.
Di bawah sistem Kartu Hijau bagi pekerja, yang diterima oleh serikat pekerja dan pengusaha, setiap pekerja yang gagal menunjukkan sertifikat kesehatan yang sah mulai 15 Oktober akan diskors tanpa bayaran, tetapi tidak dapat dipecat.
BACA JUGA: Efek Samping Vaksin Pfizer dan Moderna Meresahkan, 6 Negara Ini Sudah Ambil Tindakan
Lebih dari 80 persen dari semua orang Italia di atas usia 12 tahun telah divaksin lengkap. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil