Server Down, Pendaftaran Online SMA di Batam Bermasalah

Jumat, 29 Juni 2018 – 02:25 WIB
Orangtua siswa antri saat akan melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Foto: batampos

jpnn.com, BATAM - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK sederjat di Kota Batam, Kepri, yang dimulai, Kamis (28/6) lalu, menemui kendala. Calon siswa tidak bisa mendaftar secara online karena servernya down.

Saat Batam Pos (Jawa Pos Group) mencoba mengakses laman tersebut, ada tulisan yang menerangkan bahwa website PPDB online Kepri tidak aktif hingga 28 Juni pukul 24.00.

BACA JUGA: Penerimaan Peserta Didik Baru di Hari Kedua Masih Ramai

Namun setelah batas waktu itu, laman tersebut sudah dapat kembali diakses.

Keterangan tim PPDB online di laman https://ppdb.kepriprov.go.id/ menerangkan pihaknya sedang melakukan penambahan kapasitas bandwidth untuk askes internet.

BACA JUGA: Ratusan Calon Pelajar SMPN 3 Batam Terpaksa Ditolak

Terkait dengan kelebihan beban di laman PPDB online ini dibenarkan oleh Kadisdik Provinsi Kepri Arifin Nasir. "Sejak pagi, tapi dari jam 12 malam (28/6) hingga subuh masih bisa. Kemungkinan sore ini sudah membaik kembali," katanya, Kamis (28/6).

Arifin tidak menyangka calon siswa SMA dan SMK di empat daerah pelaksanaan PPDB online (Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun,red) melakukan pendaftaran serentak di hari pertama. Akibatnya, sistem di laman PPDB mengalami kelebihan beban dan tidak dapat menampung puluhan ribu pendaftar.

BACA JUGA: Anggota Dewan Minta Sekolah Tolak Calon Siswa Titipan

"Untuk empat daerah itu pelaksanaan PPDB online, kami menyebarkan sebanyak 29ribu user name. Kaget juga semuanya mendaftar di hari pertama. Padahal masih bisa di hari lain mendaftar," ungkapnya.

Tingginya animo masyarakat yang mendaftar mengharuskan Disdik untuk menambah cakupan frekuensi yang dipakai di laman PPDB online. "Tim sedang bekejar, kami usahakan secepatnya," tuturnya.

Apakah akan ada perpanjangan waktu pendaftaran, karena ada problem ini? Arifin mengatakan pihaknya akan tetap melaksanakan PPDB sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tapi apabila ada problem seperti kekurangan atau kelebihan murid, kata Arifin akan diselesaikan setelah proses PPDB selesai digelar.

"Saya sudah meminta Kepala Sekolah segera melaporkan ini ke saya, problem atau apapun itu. Agar segera dicarikan jalan keluarnya," ujarnya.

Permasalahan PPDB online tidak hanya tentang laman yang mengalami kelebihan beban saja. Tapi saat pengisian data atau formulir. Saat calon siswa harus mengisi alamat rumah, terjadi sedikit problem.

Kasus yang ditemukan Batam Pos di lapangan, alamat calon siswa tidak sama dengan yang tertera di kartu keluarganya. Karena saat sistem manual masih berlaku ketika masuk ke SMP. Contohnya siswa sekolah di Batamkota, dan terdaftar alamatnya di daerah itu. Namun, berdasarkan Kartu Keluarga, siswa tersebut alamatnya di daerah Tiban.

Terkait problem ini, Arifin mengatakan siswa tersebut harus memiliki Surat Keterangan Domisili. "Makanya ada keterangan boleh menggunakan surat keterangan domisili. Apabila masih bingung, bisa mendatangi langsung kantor perwakilan PPDB. Kalau di Batam itu di STC, Sekupang," ungkapnya.(eja/ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumsel Terapkan PPDB Sistem Online dan Manual


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler