jpnn.com, BATAM - Ratusan orang tua harus terpaksa membawa anaknya pulang saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hari kedua di SMPN 3 Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/6).
Pasalnya, anak didik mereka tak satu pun yang memenuhi persyaratan sehingga ditolak oleh panitia PPDB sekolah tersebut.
BACA JUGA: Anggota Dewan Minta Sekolah Tolak Calon Siswa Titipan
"Nilai tak memenuhi berkas langsung dikembalikan. Mungkin ada sekitar 200 siswa yang ditolak pada hari pertama," kata Kepala SMPN 3 Batam, Wiwiek Darwiyanti, Rabu (27/6).
Panitia, dalam hal ini juga menjelaskan mengenai syarat nilai yang bisa diterima. Jika ditolak panitia menyarankan orang tua mengikuti jalur zonasi sesuai dengan alamat tinggal mereka.
BACA JUGA: Sumsel Terapkan PPDB Sistem Online dan Manual
Tidak itu saja, beberapa persoalan juga terjadi seperti adanya pembulatan nilai yang dilakukan sekolah asal, sehingga saat pengecekan siswa yang awalnya telah mendaftar harus pulang setelah melihat nilai anak mereka yang tidak memenuhi syarat.
"Saat mendaftar nilai di surat keterangan hasil ujian (SKHU) nya 80.00 dan mengisi formulir pendaftaran, namun saat dicek di sistem nilai hanya 79.66. Ini terpaksa ditolak juga," ujarnya.
BACA JUGA: Legalisir Akta Kelahiran jadi Syarat PPDB Bikin Repot Ortu
Wiwiek mengungkapkan telah memnghubungi kepala sekolah asal tersebut dan meminta mencetak ulang nilai anak sesuai dengan sistem, karena kasihan juga mereka sudah berharap diterima di SMPN 3 Batam.
"Ya mau gimana lagi, itu terserah masing-masing sekola asal. Kenapa kok bisa membulatkan nilai anak, padahal di sistem jelas terpampang nilai sebenarnya," ungkapnya.
Dia menyebutkan jumlah pendaftar dari seluruh jalur mencapai 600 lebih. Selain jalur umum, jalur bina lingkungan dan miskin menjadi salah ruangan paling ramai diserbu orang tua.
Wiwiek menjelaskan untuk jalur bina lingkungan tersedia 10 persen dari kuota siswa yang diterima yakni 32 siswa. Melihat kenyataan yang mendaftar lebih banyak dari yang dibutuhkan. Karenanya, mereka yang sudah mendaftar akan diseleksi berdasarkan jarak rumah, nilai dan hasil tes tertulis, Jumat (29/6) nanti.
Hal serupa juga berlaku bagi 5 persen pendaftar luar kota, 5 persen prestasi akademik hingga 10 persen siswa miskin. "Semua sama, saat seleksi semua akan menjadi penilaian," sebutnya.
Setelah pendaftaran, perempuan berkacamata ini mengatakan siswa akan mengikuti ujian tertulis. Untuk ujian ini akan dilaksanakan offline karena sekolah belum sanggup melaksanakan online. "Untuk tes disesuaikan dengan kemampuan sekolah," ucapnya.
Karena peserta ujian banyak, ujian akan ditampilkan menggunakan infocus. Untuk menghindari adanya kebocoran soal. Pihaknya akan mengatur jadwal ujian serentak. "Untuk menjaga kerahasian soal. Nanti ujian akan dilaksanakan dalam satu hari dan bergelombang seperti UN," tambahnya.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pendidikan tahun ini SMPn 3 Batam menerima 310 siswa yang akan memempati 10 ruangan. Ketua PPDB Dinas Pendidikan Batam, Hernowo mengatakan jumlah siswa yang diterima disesuaikan dengan daya tampung sekolah.
"Soal daya tampung ini beberapa kali direvisi," sebutnya.
Adanya perbedaan kuota di SMPN 6 dan SMPN 26 Batam mungkin data yang tersaji merupakan draf yang lama. "Yang bener itu yang di sekolah. Sebab yang tahu kondisi sekolah ya mereka setelah itu baru dilaporkan ke kami," lanjutnya.(gie/une/yui)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Server PPDB Alami Gangguan, Calon Siswa Sulit Daftar Online
Redaktur & Reporter : Budi