Sesjen Nizar: ASN & SDM Kemenag Harus Cakap Digital 

Sabtu, 04 Maret 2023 – 23:52 WIB
Kemenkominfo berkolaborasi dengan Kemenag menyelenggarakan literasi digital sektor pemerintahan. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan literasi digital sektor pemerintahan.

Kegiatan yang digelar dari 28 Februari hingga 3 Maret itu diikuti 983 peserta dengan target mencapai 24 ribu aparatur sipil negara (ASN) dan sumber daya manusia (SDM) Kemenag. 

BACA JUGA: Kemenag Ancam Pecat ASN yang Kedapatan Terlibat Politik Praktis

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi ASN dan SDM Kemenag dalam bidang teknologi digital.

"Ini salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan menuju Indonesia #MakinCakapDigital," kata Bonifasius dalam keterangannya, Sabtu (4/3).

BACA JUGA: Sekjen Kemenag: Saya tidak Ingin ASN tak Netral

Bonifasius menyampaikan saat ini kita berada dalam perkembangan revolusi industri 4.0 yang menitikberatkan pada teknologi. Namun, hal ini menimbulkan banyak dampak sosial yang mengkhawatirkan. 

Oleh karena itu, kegiatan literasi digital menjadi upaya untuk mencapai masyarakat 5.0 atau society 5.0.

BACA JUGA: Haji 2023: Usulan Pengurangan Masa Tinggal Jemaah Menguat, Kemenag Lobi Arab Saudi 

"Masyarakat 5.0 atau society 5.0 adalah masyarakat yang mahir menggunakan TIK, tetapi juga mampu mengantisipasi dampaknya," ujar Bonifasius.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa ASN dan SDM dapat berkontribusi sesuai kedudukannya dengan turut menyebarkan hal-hal positif di internet. 

Contohnya, ASN dan SDM bisa menyampaikan berita positif dan menjauhi tindakan penyebaran ujaran kebencian seperti hoaks dan SARA.

Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kemajuan ASN dan SDM dalam digitalisasi adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi. ASN yang menolak digitalisasi sama saja dengan menolak kemajuan. 

Dalam agama, disebutkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari sebelumnya. Inilah semangat yang harus terus dibawa oleh ASN dan SDM.

“Mengapa literasi digital itu penting? Karena hal ini digunakan untuk menata kehidupan ASN dan SDM, dalam konteks peningkatan kapasitas untuk menjaga dan meningkatkan nilai individu serta organisasi," tutur Nizar.

Dia menegaskan literasi digital menjadi sebuah keniscayaan terutama bagi Kementerian Agama. Teknologi informasi jadi keharusan yang harus diketahui dan dipelajari seluruh ASN dan SDM, karena memiliki dampak positif untuk ke depannya.

Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan SDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Wawan Hermawan menyebutkan bahwa ASN perlu memperhatikan etika di dunia digital guna menjaga netralitas dalam menjaga harmonisasi masyarakat serta membantu pelayanan publik. 

Wawan memaparkan ada hal yang harus dibangun dalam etika digital, yakni ASN perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting, sama pentingnya dengan membaca, menulis dan ilmu dasar lainnya. 

Nah, bentuk nyata etika yang bisa diwujudkan ASN adalah seperti tidak condong ke partai politik atau kelompok agama tertentu.

"Urgensi etika menjadi batasan nilai moral bagi suatu individu atau kelompok dengan mengatur tindakan atau bisa disebut sistem nilai," terangnya. 

Sementara, etika komunikasi adalah sebuah cara untuk menentukan baik atau jahat untuk memajukan kesejahteraan. Etika juga berperan dalam mencegah terjadinya polarisasi.

Literasi digital sektor pemerintahan di lingkungan ASN dan SDM Kementerian Agama RI ini merupakan salah satu upaya literasi digital untuk sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo. 

Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga 2024. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler