Sespimti Polri Harus Cermat Baca Situasi dan Ancaman pada Indonesia

Jumat, 20 September 2019 – 23:16 WIB
Kegiatan bedah buku Sespimti Polri. Foto : Humas Polri

jpnn.com, JAKARTA - Sespimti Lemdiklat Polri Dikreg ke-28 Tahun 2019 menggelar bedah buku ‘Menerawang Indonesia’ karya Prof Dorodjatun Kuntjoro Jakti di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (19/9) malam. Kegiatan ini digelar agar peserta Sespimti Polri Dikreg ke-28 memahami strategis Indonesia.

“Saya sangat berterima kasih ke Sespimti Polri. Dulu buku ini atas pesanan dari sekelompok pemuda pemudi yang merasa bahwa mereka memerlukan semacam penerawangan ke depan,” kata Prof Dorojatun melalui keterangannya, Jumat (20/9).

BACA JUGA: Di Nabire Beredar Selebaran Berisi Ancaman

Menurut dia, Indonesia sangat terbuka untuk diserang oleh negara-negara asing. Karena, kata dia, Indonesia sudah banyak diketahui oleh negara dunia dan lalu lintas wilayahnya pada tahun mendatang juga akan semakin sibuk.

Dia menambahkan, jumlah penduduk dunia saat ini menuju 7 miliar, tetapi angka tersebut akan bertambah terus jumlah penduduknya. Bahkan, diperkirakan tahun 2045 bisa mencapai 9 miliar penduduk.

BACA JUGA: Selain Korupsi dan Narkoba, Gerakan Ini Juga Jadi Ancaman Terbesar NKRI

“Saya lihat terbuka sekali ya Indonesia untuk dilewati lalu lintasnya, baik darat maupun laut yang semakin lama tambah sibuk. Maka, lalu lintas yang lewat Indonesia itu menyebabkan betul-betul kita akan kewalahan ya mengatur,” ujarnya.

Untuk itu, Dorodjatun menekankan Indonesia harus bisa berperan aktif di konferensi tingkat ASEAN atau dunia. Lewat konferensi itu, kata dia, proses diplomatik akan menjadi kekuatan agar Indonesia bisa menghindari serangan.

BACA JUGA: DPR: Polri Bisa Terima, KPK Kok jadi Masalah

“Kita harus mengutamakan diplomasi tak henti-hentinya dan pandai membaca situasi. Kalau terjadi gejala yang menuju pada konflik mempergunakan perairan atau wilayah udara kita, maka kita harus betul-betul tegas, kita tidak akan berpihak kepada siapa pun kecuali untuk tujuan damai,” pungkas dia. (cuy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler