jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali mengambil langkah cepat untuk melakukan evaluasi pembenahan sepak bola nasional.
Seusai instruksi Presiden Joko Widodo, pria asal Gorontalo itu menjelaskan beberapa elemen yang harus dibenahi di dalam olahraga paling populer di Indonesia tersebut.
BACA JUGA: Menpora Amali Hati-Hati Menangani Tragedi Kanjuruhan Agar FIFA Tidak Sanksi PSSI
"Saya kira banyak catatan yakni mulai pembinaan secara menyeluruh sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada kita semua."
"Tidak hanya itu, ada evaluasi secara total pelaksaan kompetisi sepak bola dalam negeri," ungkap Menpora Amali dalam rilis tertulis.
BACA JUGA: Tok, 3 Oknum Polisi Ini Dipecat Secara Tidak Hormat
Menpora Amali merasa harus bijak dalam menyikapi hal ini mengingat cabang olahraga di Indonesia tidak hanya sepak bola.
Cabang olahraga lain harus menjadi perhatian juga terlebih ada yang lebih berprestasi ketimbang sepak bola.
BACA JUGA: Kakek Teger Dianiaya Saat Sedang Salat di Masjid, Innalillahi
"Saya sebagai Menpora, melihat olahraga secara umum karena bukan hanya sepak bola ada cabang olahraga lain. Ini menjadi perhatian banyak orang, terutama perhatian Presiden Joko Widodo sehingga kita harus melihat apa yang sebenarnya terjadi."
"Sekarang semua sudah ditangani oleh tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF), dan Polri sudah investigasi," ungkap pria kelahiran 16 Maret 1962 itu.
Indonesia sendiri sudah menerima surat dari FIFA mengenai pembenahan sepak bola nasional.
Dalam suratnya ada lima poin yang saat ini tengah dibenahi Menpora Amali beserta federasi PSSI untuk bisa mewujudkan olahraga rakyat ini semakin baik ke depannya.
"Ada lima yakni kelayakan stadion, SOP pengamanan, merumuskan jadwal pertandingan, social engagement, benchmark pelaksanaan liga yang sudah stabil (dengan penyesuaian).”
“Saya kira beberapa catatan ini ke depan harus dilihar bersama-sama dan perbaiki," imbuh Menpora Amali.
Terkait evaluasi stadion, Menpora Amali saat ini telah menyampaikan evaluasi itu akan dilakukan untuk stadion yang memang sering digunakan untuk kompetisi.
"Jadi seluruh stadion di Indonesia kita evaluasi itu akan memakan waktu lama karena semua stadion di Indonesia ini miliknya pemprov, pemkab, pemkot. Belum ada klub yang memiliki stadion," ujarnya.
Penanganan tragedi Kanjuruhan itu akan ditangani oleh TGIPF dengan secepatnya, Polisi juga sedang melakukan investigasi dari sisi penyelenggaraannya.
Pemerintah saat ini tinggal memikirkan bagaimana kelanjutan dari kompetisi ini mengingat Presiden Joko Widodo menyuruh semua elemen untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.
"Terkait suporter, kita sudah memiliki aturan di UU Keolahragaan No. 11 tahun 2022. Ada pasal-pasal yang mengatur suporter, dia punya hak dan kewajiban."
"Suporter adalah mereka yang terhimpun dalam satu organisasi suporter dan mereka punya keanggotaan, punya AD-ART, sehingga kalau ada sesuatu gampang untuk meminta pertanggungjawaban," pungkas Amali.(kemenpora/mcr16/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal