Sesuai Perintah Jenderal Andika, Kasus Kematian Sertu Bayu Diusut Lagi

Senin, 25 Juli 2022 – 00:13 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ilustrasi. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan anak buahnya untuk mengusut lagi kasus kematian Sertu Marctyan Bayu Pratama .

"Sudah saya telusuri dan sudah saya mulai," ujar Andika kepada wartawan di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (24/7).

BACA JUGA: Jenderal Andika Soal Dokter F yang Membantu Autopsi Brigadir J: Dia Memiliki Kompetensi di Bidangnya

Menurut Andika, dibukanya kembali kasus itu untuk memastikan semua pelaku atau yang membantu tindak pidana mendapatkan hukuman.

"Waktu itu yang masuk dalam berkas hanya dua perwira atasan yang melakukan penganiayaan," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa Akan Usut Kematian Sertu Bayu Pratama Sampai Tuntas

Andika menjelaskan kasus itu akan dilimpahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta dari Pengadilan Militer Jayapura. Alasannya, karena personel satgas sudah kembali ke Jakarta.

"Yang jelas, semua yang bertanggung jawab tidak hanya berdasarkan berkas yang dilimpahkan penyidik kepada oditur pada bulan Desember lalu," kata Andika.

BACA JUGA: Sertu Bayu Tewas di Papua, Jenderal Andika: 2 Terduga Penganiaya Adalah Perwira

Andika mengakui jika proses penegakan hukum terkesan lama.

Selain itu, Andika juga baru mengetahui informasi dari pemberitaan media oleh ibu korban.

Seorang ibu dari anggota TNI asal Solo, Jawa Tengah, bernama Sri Rejeki mencari keadilan atas kematian anaknya, Sertu Marctyan Bayu Pratama, akibat dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya di Timika, Papua, beberapa waktu lalu.

Sri Rejeki meminta keadilan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, agar kasus anaknya tersebut dapat segera disidangkan dan diputuskan seadil-adilnya.

"Para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa ya dipecat karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam, ya," kata wanita berusia 50 tahun ini.

Informasi mengenai meninggalnya sang anak diterima pada 8 November 2021.

Dia menerima informasi tersebut dari salah satu komandan anaknya yang ada di Solo.

"Hari Senin dikabari anak saya meninggal. Kabar dari komandan di Solo, katanya sakit, tapi saya nggak percaya. Wong Sabtu masih baik-baik saja, kok tiba-tiba Senin dikabari kalau anak saya meninggal," katanya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Jenderal Andika Menerima Bintang Penghargaan Dari Sultan Brunei


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler