Setahun Buron, Dorrr! Perampok Akhirnya Menyerah

Selasa, 09 Februari 2016 – 03:59 WIB
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Polresta Bandarlampung meringkus Lukman alias Bodong (20), warga Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pelaku perampokan ini ditangkap, Jumat (5/2). Ia terpaksa ditembak karena mencoba melarikan diri.

Kasatreskrim Polresta Bandalampung Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, Lukman diduga kelompok perampok jaringan Palembang. Pihaknya sudah melakukan pengejaran sejak Februari 2015 silam. 

BACA JUGA: Lagi Ibadah di Vihara, Kaca Mobil Dipecah

Sebelumnya, Maret 2015, polisi menangkap tiga rekan Lukman. ’’Komplotan ini merupakan jaringan perampok yang kerap beraksi di Bandarlampung,” kata Dery dalam ekspose di Mapolresta Bandarlampung kemarin (8/2). 

Dilanjutkan,berdasar catatan kepolisian, kelompok ini diduga sudah 11 kali beraksi. Tersangka masuk dengan cara mendobrak pintu rumah. Mereka membekali diri dengan senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Rumah kosong juga menjadi sasaran.

BACA JUGA: Mengaku Brimob: Bisa Saya Hantam Kalian Nanti

”Penghuni rumah ditodong dengan senpi dan sajam,” sebut Dery. Barang yang berhasil dirampas antara lain motor, ponsel, uang tunai dan emas.

Dery menuturkan, korban terakhir kelompok ini adalah Rusiman, warga Kelurahan Sumberrejo, Kemiling. Mereka beraksi Februari tahun lalu. Dari rumah tersebut, Lukman dan kawan-kawan membawa kabur tiga unit sepeda motor. 

BACA JUGA: Mengaku Diperintah Jenderal di BIN, Minta Tebusan Rp 180 Juta

Sementara Lukman membantah sudah 11 kali terlibat perampokan. Ia mengatakan baru sekali beraksi lantaran diajak Arya, rekannya yang sudah tertangkap terlebih dahulu. Yakni dikediaman Rusiman.  

”Saya hanya diajaknya (Arya, Red) pak. Bukan saya yang merencanakan,” ujarnya. 

Saat beraksi, Lukman mengaku bertugas sebagai pengantar dengan menggunakan sepeda motor. ”Mereka yang merampok. Kalau saya hanya membawa sepeda motor,” kata Lukman. 

Dari hasil merampok, Lukman mengaku mendapatkan bagian Rp200 ribu. ’’Motor yang diambil di rumah itu ada tiga. Semua dijual sama Arya. Saya hanya dapat upah mengantar Rp200 ribu,” sebut dia. (cw1/nca/c1/ais/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Fakta Aneh Seputar Mirna, Sianida dan BIN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler