jpnn.com - PETALING JAYA - Tim investigasi independen yang mencari hilangnya pesawat Malaysia Airlines tujuan Kuala Lumpur-Beijing bernomor penerbangan MH370 mengeluarkan pernyataan sementara dari penyelidikan yang dilakukan. Hasil itu dirilis hari ini (8/3), bertepatan dengan setahun hilangnya pesawat yang membawa 239 orang itu.
Tim penyelidik independen itu dipimpin oleh manntan Dirjen Penerbangan Sipil Malaysia, Kok Soo Chon. Dalam pernyataan yang disiarkan langsung televisi Malaysia, Kok menyatakan bahwa timnya yang terdiri dari 19 penyelidik telah mengumpulkan berbagio catatan dan informasi tentang perawatan pesawat, isi muatan kargo, para kru pesawat, hingga rekaman komunikasi radio selama penerbangan.
BACA JUGA: Beredar Video Dewasa dengan Latar Situs Sejarah Mesir
Tim investigasi itu beranggotakan profesional dari lembaga penyelidik kecelakaan transportasi. Di antaranya adalah Transport Safety Bureau (ATSB); Air Accidents Investigation Branch (AAIB) dari Inggris, Air Accident Investigation Bureau (AAIB) dari Singapore; Bureau d'Enqutes et d'Analyses pour la Scurit de l'Aviation civile (BEA) asal Prancis, Civil Aviation Administration dari Tiongkok (CAAC); National Transportation Safety Board (NTSB) dari Amerika Serikat, serta Komite Nasional keselamatan Transportasi )KNKT) dari Indonesia.
Hingga Sabtu (7/3), sudah 120 orang yang ditanyai oleh tim investigasi itu. Hasilnya tertuang dalam laporan hampir setebal 600 halaman yang berisi infornasi faktual seputar MH370.
BACA JUGA: Boko Haram Ucap Sumpah Setia dengan ISIS
“Dalam beberapa bulan ke depak, tim investigasi akan menganalisa untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi keselamatan berdasarkan informasi faktual yang kami kumpulkan,” kata Kok dalam pernyataan yang ditayangkan langsung oleh televisi Malaysia, Minggu (8/3).
Hasil laporan lengkap itu dunggah di situs resmi Kementerian Transportasi Malaysia. Namun, Penyebab hilangnya MH370 sampai saat ini masih belum diketahui. Lokasi keberadaan pesawat pun masih menjadi misteri. Padahal, area pencarian MH370 menjangkau wilayah di Lautan China Selatan, hingga di selatan khatulistiwa di Lautan Hindia.
BACA JUGA: Miris! Di Negeri Bollywood, Setiap Hari 93 Perempuan Diperkosa
Tim yang dipimpin Kok pun hanya memuat rekomendasi agar peristiwa serupa tak terulang lagi. “Tujuan satu-satunya penyelidikan atas kecelakaan atau indiden adalah mencegah kejadian kecelakaan atau insiden di masa yang akan datang,” katanya tanpa menyebut pihak yang harusnya bertanggung jawab ataupun paling layak disalahkan.(star/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irak Pukul Mundur ISIS dari Al-Baghdadi
Redaktur : Tim Redaksi