Setara Institute: Jangan Biarkan Ruang Publik Dikuasai Kelompok Intoleran

Jumat, 21 Oktober 2016 – 10:46 WIB
Hendardi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi menilai, ‎penyerangan terhadap Kapolsek Tangerang Kompol Effendi merupakan bentuk ancaman nyata kekerasan dan teror yang terjadi di ruang publik. Insiden itu juga membuktikan bahwa aksi teror dapat menyasar siapapun juga.

"Apalagi ‎dari hasil identifikasi sementara, pelaku diduga berafiliasi atau simpatisan ISIS. Saya kira ini juga membuktikan radikalisme telah menyebar luas termasuk pada mereka yang masih sangat muda sekalipun, seperti SA (21) tahun," ujar Hendardi, Kamis (20/10).

BACA JUGA: Romo Syafii: Pecat Jaksa Agung Kalau Tak Bisa Urus Kasus Munir

Meski begitu, apapun motivasinya kata Hendardi, kekerasan terhadap aparat keamanan dan penegak hukum tidak pernah dapat dibenarkan. 

"Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya mendorong Polri untuk meningkatkan kewaspadaan berkelanjutan, tidak hanya sesekali atau sesaat setelah serangan terjadi," ujar Hendardi.

BACA JUGA: Buat Sayembara Lamborghini, Hotman Paris: Nggak ada Saya Pamer

Hendardi mengemukakan pendapatnya, karena ‎kebiasaan selama ini, kewaspadaan baru terlihat menguat pascaperistiwa saja. Stelah itu kemudian lengah. 

"Jika benar pelaku terafiliasi ISIS, maka BNPT perlu terus menggencarkan dan memperluas jangkauan promosi pencegahan kekerasan ekstremis," ujar Hendardi.

BACA JUGA: DPP Hanura Digugat Ketua DPD Papua

Menurut Hendardi, proses deradikalisasi terhadap terpidana teroris adalah bagian tersendiri. Justru yang jauh lebih penting adalah memastikan ruang publik tidak dikuasai oleh kelompok pengusung intoleransi, radikalisme, dan kekerasan ekstremis. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub Minta Maskapai Koreksi Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler