Setelah Asian Para Games, Evi Incar Paralimpiade Tokyo 2020

Kamis, 11 Oktober 2018 – 23:24 WIB
Karisma Evi Tiarani menyumbang medali emas di nomor lari 100 meter. Foto: Isa Bustomi/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Meraih medali emas di Asian Para Games 2018 dari nomor lari 100 meter T47/T63 membuat impian Karisma Evi Tiarani semakin tinggi.

Dia seolah tidak puas hanya berprestasi di Asian Para Games 2018. Srpinter asal itu Surakarta itu berharap bisa tampil di Paralimpiade Tokyo 2020.

BACA JUGA: Menpora Menjenguk Insan yang Cedera Saat Berlomba

"Insya Allah selanjutnya ingin mengejar Paralimpiade. Pesan untuk disabilitas di luar sana, kita semua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia walaupun ditengah keterbatasan, harus tetap melakukan yang terbaik," kata Evi.

Evi mengatakan bahwa pengorbanan untuk merebut emas Asian Para Games 2018 tidak main-main. Dia harus mengorbankan jam sekolahnya, dan hanya datang untuk mengikuti ujian.

BACA JUGA: Menpora: Ini Sejarah Baru Perolehan Medali Indonesia di APG

"Pengorbanan terbesar itu meninggalkan sekolah, jadi saya berangkat sekolah itu pas ujian saja. Banyak pelajaran yang agak tertinggal," ujar Evi usai berlopmba di Stadion Utama GBK pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Evi mengaku hanya memiliki waktu sedikit untum belajar. Karena, gadis yang tengah menempuh sekolah kelas 3 SMA itu agak kurang bisa fokus jika harus melalukan sesuatu yang bercabang.

BACA JUGA: Karisma Evi Tiarani Beberkan Kunci Sukses Meraih Emas

"Harus fokus satu saja," lanjut Evi. Tapi, dia mengatakan bahwa guru tetap memberikan semangat dengan apa yang dilakukan Evi.

Evi berhasil membawa emas di cabang olah raga atletik nomor lari 100 meter kategori T47/T63 dengan catatan waktu 14,98 detik. Dan mengalahkan dua atlet Jepang Kaeda Maegawa dan Tomawi Tozawa yang masing-masing kebagian perak dan perunggu.

Selain sekolah, Evi juga tidak banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Selama sembilan bulan proses latihan untuk persiapan Asian Para Games di Solo, dia hanya bertemu dengan Ibunya pada waktu libur saja. Namun, Evi bersyukur, karena pada saat berlaga di arena lari, ibunya hadir langsung menonton.

"Ibu hadir, tapi sebelum bertanding belum sempat ketemu, beluk sempat ngobrol. Ibu datang sendiri, tadi bersama pelatih. Aku minta ibu datang, jadi tambah semangat," lanjut gadir kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, pada 19 Januari 2001 itu.

Saat ini Evi tengah menempuh pendidikan di SMA Negeri 8 Surakarta kelas 12 IPA. Dengan modal dispensasi dari sekolah untuk berjuang membawa nama Indonesia. Gadis yang memfavoritkan mata pelajaran kimia itu memiliki cita-cita membahagiakan orang tuanya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LPDUK - Inapgoc Kelola Dana Komersial Asian Para Games 2018


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler