Setelah Bikin Gaduh Terkait Pertamina, Ahok Langsung Dipanggil

Jumat, 18 September 2020 – 11:41 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melambaikan tangan. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir langsung memanggil Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mempertanyakan pernyataannya di YouTube POIN terkait kebobrokan perusahaan migas itu pada Rabu (16/9) lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Jumat (18/9).

BACA JUGA: Menteri BUMN Harus Peka Dengan Kritikan Ahok, Bukan Malah...

"Kemarin ada video yang beredar dan viral. Pak menteri memanggil Pak Ahok, jadi pak menteri pengin mengklarifikasi saja dan menerima masukan dari Pak Ahok," ujar Arya.

Dalam pertemuan tersebut kata Arya keduanya sama-sama menyampaikan apa yang mereka ketahui di tubuh Pertamina.

BACA JUGA: Ahok Ditakuti Mafia dan Oknum Politikus Kotor Karena Hal Ini

"Jadi pada pertemuan ini Pak Ahok menyampaikan apa yang dia lihat di Pertamina, apa saja kelemahan-kelemahan yang ada dan memberitahu semua ke pak menteri. Masukan itu sangat bagus diterima pak menteri juga," serunya.

"Pak menteri juga sharing apa saja yang dilihat beliau dari informasi-informasi yang ada. Dari sini bisa disatukan dan memang sebagai komut Pak Ahok ditugaskan Kementerian BUMN untuk melakukan pengawasan terhadap Pertamina, itu bagian tugas dari Pak Ahok," imbuh Arya.

BACA JUGA: Tak Tahu Sakit apa, Donita: kok Kayak Covid-19, mau Mati Rasanya

Erick juga meminta kepada mantan gubernur DKI Jakarta itu supaya bisa membangun tim yang kuat di Pertamina supaya kinerja perseroan lebih moncer lagi.

"Pak menteri juga meminta sebagai komut Pak Ahok membangun tim yang kuat di Pertamina, kerja sama tim yang baik sehingga Pertamina bisa melakukan tranformasi di dalam sesuai arahan kementerian. Jadi tugas Pak Ahok memang salah satunya melakukan tranformasi di Pertamina dengan juga melibatkan tim yang ada di dalam untuk semakin kuat, jadi keja sama tim diperkuat dimintakan pak menteri kepada Pak Ahok," jelas Arya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler