Setelah Covid-19, Ada lagi Penyakit Menular yang Menghantui Dunia

Kamis, 19 November 2020 – 06:45 WIB
Seorang anak yang sedang disuntik imunisasi campak dan rubella (Ilustrasi). Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Heath Organization) atau WHO kini tidak hanya memperingatkan bahaya penyebaran covid-19.

WHO bersama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat baru saja memperingatkan mengenai salah satu penyakit menular, yang sedang mencapai kasus tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anies Baswedan Dicecar Puluhan Pertanyaan, Perintah Terbaru Kapolri, Jangan Berani Gelar Aksi Reuni 212!

Berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO dan CDC, penyakit menular ini adalah campak.

Penyakit ini telah mencapai titik tertinggi secara global pada tahun 2019. Kedua lembaga kesehatan ini melaporkan setidaknya ada 870 ribu kasus campak tahun lalu.

BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh! Ini 4 Gejala Ringan yang Dialami saat Awal Positif Covid-19

Dari jumlah tersebut, angka kematian mencapai 207.500 korban jiwa. Jumlah angkat kematian itu bahkan dilaporkan meningkat tajam hampir 50 persen sejak 2016 silam.

“Data ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami gagal melindungi anak-anak dari campak di setiap wilayah di dunia,” ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.
 
Kampanye vaksinasi campak juga semakin sulit dilakukan akibat adanya pandemi Covid-19. Pasalnya, melakukan vaksinasi campak di tengah penyebaran virus corona justru berpotensi untuk menyebarkan penyakit ini secara lebih meluas.

BACA JUGA: Pandemi Covid-19 di AS Diprediksikan Mulai Capai Gelombang Tiga

Akibatnya, WHO dan CDC memperkirakan akan ada lebih dari 94 juta orang di 26 negara berisiko tidak mendapatkan vaksin bulan ini.

Dari negara-negara dengan layanan imunisasi tertunda tahun ini, hanya ada 8 yang mulai kembali melakukan imunisasi. Mereka adalah Brasil, Republik Afrika Tengah, Kongo, Ethiopia, Nepal, Nigeria, Filipina, dan Somalia.

Sejauh ini, campak memang kerap terjadi di negara berkembang. Bahkan, 95 persen kematian akibat campak terjadi di negara berkembang.

Campak kebanyakan menyerang anak balita dan bisa berakibat fatal bagi mereka yang kekurangan gizi atau sistem kekebalan terganggu. (ngopibareng/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler