Setelah Digerebek di Hotel Mewah, Istri Polisi Ini Buat Pengakuan Mengejutkan, Hemm

Sabtu, 03 September 2022 – 15:11 WIB
EP, istri Polisi yang ketahuan selingkuh bersama pria lain MI di dalam kamar hotel bintang lima di Palembang. Foto : Dokumen Polsek Ilir Barat (IB) I Palembang

jpnn.com, PALEMBANG - EP (23), istri Bripda Ade Pratama membuat pengakuan setelah tertangkap basah main serong dengan pria lain di hotel bintang 5 di Palembang.

Istri dari personel Polres Banyuasin itu mengaku sering direndahkan suami yang menyakitkan perasaan.

BACA JUGA: Istri Polisi Kedapatan Main Serong di Hotel Bintang 5, Masih Pakai Tanktop, Duh!

Oleh karena itu, dia berbuat nekat yang ingin membuktikan kalau dirinya juga bisa mendapatkan pria lain.

EP kini sudah dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan selama 1x24 jam.

BACA JUGA: Bripda Ade Beber Detik-Detik Gerebek Istrinya di Hotel Mewah, Sabar Ya, Bro!

Wanita berbadan langsing itu kini harus wajib lapor dua kali setiap minggu ke Polsek Ilir Barat I, Palembang.

Tim Sumeks.co pada Jumat (2/9) menemui EP yang saat ini berada di rumah keluarganya di Palembang.

BACA JUGA: Juara MotoGP Mandalika Akan Berkostum RNF Mulai Musim Depan

Ibu muda satu anak itu menceritakan apa yang terjadi sebelum dirinya ditangkap basah bersama pria yang merupakan mantannya itu di dalam kamar hotel mewah di Palembang.

Menurut EP, sebelum menikah dia sudah merasa ada ketidakharmonisan dengan pihak mertua.

Selain itu, dia juga menyebut ada tindakan kekerasan dari sang suami.

"Terlebih sejak saya hamil empat bulan, tanda-tanda tindak kekerasan dari suami saya juga saya rasakan,” ujar EP.

Dia, bahkan sempat melaporkan tindak kekerasan suaminya itu kepada polisi sebanyak dua kali, termasuk ke Unit Panduan Bid Propam.

"Di dalam mobil saya dianiaya. Mobil disetop di SPBU, lalu saya ditendang, dipukul menggunakan tangan kosong dan tangan saya diborgol. Itu gara-gara saya minta izin untuk mengurus nenek yang sakit di rumah saya,” ungkap EP.

Saat itu, dia menambahkan kondisi sedang pandemi dan tidak berani membawa neneknya ke rumah sakit karena takut akan divonis Covid-19.

"Awalnya saya diizinkan, tetapi setelah dua hari saya dijemput dan pamit dengan orang tua. Di rumah kontrakan, saya tidak mau turun karena masih tangan diborgol lalu setelah masuk ke kamar baru borgol tangan dilepas,” beber wanita yang lulusan kebidanan itu.

Lalu, EP melanjutkan dia berkesempatan memberi tahu kepada keluarga kekerasan yang dia terima dari suaminya.

"Saat itu, handphone Ade yang terringgal saya pakai untuk mengirim foto-foto luka lebam yang dia derita kepada bibinya. Keluarga saya langaung marah," ucap EP.

Setelah EP membuat laporan ke Polres Banyuasin dalam kasus KDRT.

Sekitar sebulan kemudian dia lantas mencabut laporan itu.

Namun, tak lama kemudian kekerasan kembali dia terima dan lebih parah sehingga EP melaporkan lagi suaminya ke Polres Banyuasin.

"Saya dianiaya, saat berada di rusun Polres Banyuasin. Leher dicekik dan ditendang. Kejadiannya disaksikan oleh seorang polwan yang tinggal di depan rumah kami. Polwan itu tahu karena anak saya menangis terus dan membuat tetangga curiga," beber EP.

"Bodohnya saya, karena bujuk rayunya, laporan tersebut dicabut lagi dengan perjanjian Bripda Ade tidak akan mengulangi lagi," sesal EP.

Setelah kejadian itu, EP mengaku kerap bertengkar dan suaminya melontarkan kata-kata kasar juga hinaan.

"Ade selalu mengungkit dan menghina dengan omongan yang tidak enak dan selalu ada ancaman," imbuh dia.

Soal MI (24), pria yang kedapatan berduaan dengannya di kamar hotel, EP menyebut bertemu di Palembang.

"Pertemuan dengan MI baru dua kali, yakni pertama waktu kuliah pada 2018, terus yang kedua saat digerebek di hotel di Palembang," aku EP.

MI adalah anak Kepala Desa Muara Sugihan, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Banyuasin.

EP digerebek di salah satu kamar di kantin tujuh Hotel Bintang 5 di kawasan Kecamatan IB I Palembang, Selasa 30 Agustus 2022 sekitar pukul 22.30 WIB.

Atas kejadian tersebut, EP meminta kepada seluruh keluarga Bhayangkari khususnya Polres Banyuasin, serta orang tua dan mertuanya.

"Kepada Bhayangkari khususnya Polres Banyuasin dan keluarga saya termasuk keluarga suami saya, saya minta maaf, saya mengaku saya yang salah," pungkas EP. (sumeks.co/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Berjilbab Ini Pasrah Saat Ditangkap Polisi, Kasusnya Bikin Miris Hati


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler