Setelah Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Istana Langsung Dapat Arahan dari Pimpinan

Rabu, 25 November 2020 – 11:33 WIB
Edhy Prabowo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penangkapan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Donny menerangkan, pihaknya menunggu serta melihat perkembangan dari KPK bagaimana mengusut kasus dugaan izin ekspor bibit lobster itu.

BACA JUGA: Menangkap Edhy Prabowo, KPK Kirim 3 Andalan, 1 Sudah Terkenal

"Kami di Istana belum bisa berkomentar. Arahan pimpinan, nunggu perkembangan di KPK seperti apa," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (25/11).

Donny tidak menjelaskan siapa pimpinan yang dimaksudnya itu. Apakah Kepala KSP Moeldoko atau Presiden Joko Widodo. 

Saat disinggung bagaimana sikap Istana mengenai menteri-menteri sebelumnya yang ditangkap KPK, Donny mengaku sikap Istana tetap menunggu kepastian kasus terhadap Edhy itu.

BACA JUGA: Kalina Dekat dengan Anak-anak Vicky, Azka Corbuzier: Maaf tak Bisa Semenyenangkan Mereka

"Maka itu, kami belum bisa komentar. Tunggu satu hari, setelah jelas status dari KPK seperti apa, baru kami berkomentar. Ini kan masih pemeriksaan," jelas Donny.

Seperti diketahui, KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster.

BACA JUGA: Menteri KKP Edhy Prabowo Sudah Sering Diingatkan

Sejumlah orang dikabarkan ditangkap bersama Edhy termasuk istrinya.

"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," ucap Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangannya, Rabu.

Firli mengatakan Edhy ditangkap tim KPK di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang saat kembali dari Honolulu, Amerika Serikat. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler