jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam) Mahfud MD meralat ucapannya soal jumlah calon kepala daerah yang pendanaannya di masa kampanye pilkada disokong cukong.
Mahfud MD meralat, dari 92 persen menjadi 82 persen.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Menyodorkan Permintaan kepada Mahfud MD
Meskipun sudah Mahfud sudah meralat, anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon ingin bertanya kepada Menko Polhukam itu terkait persoalan tersebut.
Dalam kicauannya di akun @fadlizon di Twitter, Jumat (18/9), Fadli Zon mengajukan pertanyaan ke Mahfud MD, apakah Indonesia masih pantas menyandang status sebagai negara penganut paham demokrasi.
BACA JUGA: Prof Jimly Dorong Penusuk Syekh Ali Jaber Dihukum Mati, Fadli Zon Setuju
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen itu mengatakan apakah tidak lebih tepat disebut "cukongkrasi?"
"Pak @mohmahfudmd sy mau tanya: walaupun sdh koreksi dr 92% jd 82% Kada dibiayai cukong, apakah kita masih pantas menyandang “demokrasi” (demos=rakyat, kratos=pemerintahan). Apa tak lebih tepat “cukongkrasi”?" twit Fadli Zon dikutip, Jumat (18/9).
BACA JUGA: Jenderal Gatot Nurmantyo di Bursa Capres, Ruhut Sitompul: Saya Mohonlah
Seperti diberitakan media, Mahfud menyebut sebanyak 82 persen calon kepala daerah di Indonesia dibiayai cukong.
Jumlah itu sebagai koreksi dari 92 persen yang diberitakan media sebelumnya.
Menurut Mahfud MD, jumlah itu berdasarkan data di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Informasi itu dikonfirmasi dari hasil peradilan pilkada ketika ia memimpin Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa hampir semua yang terlibat pilkada berperkara, dan yang diperkarakan selalu membahas cukong.
"Jumlah tepatnya 82 persen. Saya hanya keliru nyebutnya, data 82 persen itu data dari KPK," sebut Mahfud di hadapan awak media ketika berkunjung ke Padang, Kamis (17/9).
Adapun Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah meminta Menko Polhukkam Mahfud MD memberikan solusi terkait persoalan 92 persen calon kepala daerah dibiayai cukong.
"Pak @mohmahfudmd yth, Setelah bapak bilang kemarin 92% pilkada dibiayai cukong maka solusinya apa pak?" kata Fahri di akun @Fahrihamzah di Twitter, Rabu (16/9).
"Pengen tau karena ini juga isu penting. Cc: @PolhukamRI," ujar Fahri melanjutkan. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy