Setelah Guru Divaksin, Orang Tua tidak Perlu Khawatir Melepas Anak ke Sekolah

Selasa, 16 Maret 2021 – 12:24 WIB
Vaksinasi tahap II di Aula Wan Seri Beni Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepri, Senin (1/3). (Antara/Ogen)

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Dinas Pendidikan Kepulauan Riau mengusulkan sekitar 6.000 guru SMA sederajat di tujuh kabupaten/kota setempat mendapat suntik vaksin Covid-19 Sinovac ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Usulan tersebut menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan seluruh sekolah di Indonesia mulai melaksanakan belajar tatap muka per Juli 2021.

BACA JUGA: Perkembangan Terbaru Formasi Guru Agama PPPK 2021, Alhamdulillah

Kepala Disdik Kepri Muhammad Dali meyakini usulan agar 6000 guru divaksin Covid-19 itu bakal disetujui Kemenkes.

"Jadi, saya yakin usulan itu disetujui Kemenkes karena seluruh guru akan divaksin sebelum bulan Juli atau proses belajar mengajar tatap muka dilaksanakan," kata Dali di Tanjungpinang, Kepri, Selasa (16/3).

BACA JUGA: Mendikbud Nadiem Tunggu Daerah yang Belum Ajukan Usulan Kebutuhan Guru PPPK

Dia menyatakan vaksinasi guru bakal menjamin keamanan dan keselamatan proses belajar dan mengajar tatap muka di sekolah.

Vaksinasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang untuk melawan Covid-19.

BACA JUGA: Rindu Tatap Muka, Guru dan Tendik Antusias Menyambut Vaksinasi Covid-19

"Setelah guru divaksin, orang tua tidak perlu khawatir lagi melepas anaknya ke sekolah," imbuhnya.

Dali mengatakan sejauh ini sudah ada beberapa sekolah di dearah itu telah melakukan belajar tatap muka dengan didukung sarana dan prasarana protokol kesehatan ketat dan memadai.

Beberapa sekolah di antaranya yakni di Batam sudah ada 7 SMA, Bintan 4 SMA, Karimun 10 SMA, Lingga 15 SMA, Natuna 15 SMA dan Anambas 5 SMA.

Kendati demikian, Dali belum mengetahui jadwal maupun waktu pelaksanaan vaksinasi guru di Kepri, karena secara teknis diatur pemerintah pusat.

"Apakah kuota vaksinasinya dititipkan melalui Kemendikbud atau dititipkan dalam perjalanan vaksin pegawai negeri ke Kepri, itu kami belum tahu," ungkapnya.

Dali mengatakan tidak menutup kemungkinan dari total kuota 6.000 guru yang telah diusulkan menerima vaksin itu, ada sebagian dari mereka sudah divaksin sesuai ketersediaan vaksin di tiap-tiap kabupaten/kota.

"Kalau vaksinnya ada kenapa tidak. Data vaksinasi ini kan nasional, jika ada guru yang sudah divaksin pasti ketahuan," tutur Dali. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler