jpnn.com - PONTIANAK - Hujan deras disertai angin kencang sebagai dampak fenomena La Nina diprediksi bakal melanda kawasan Kalimantan Barat pada November ini. Karena iu, setelah menghirup asap, warga Kalbar diingatkan agar mewaspadai banjir.
Saat ini intensitas curah hujan mulai tinggi disertai petir dan berpotensi terjadinya banjir di beberapa wilayah Kalbar. “Dimbau, masyarakat untuk mewaspadai banjir dan angin kencang,” kata Sutikno, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, Minggu (1/11).
BACA JUGA: Udara Membaik, Hari Ini Kembali Bersekolah
Sutikno menjelaskan, hingga sepuluh hari ke depan, hujan disertai angin kencang akan terjadi di beberapa daerah di Kalbar. Khususnya kawasan utara, seperti Kabupaten Landak, Kapuas Hulu, Melawi, Bengkayang, Sambas dan Sanggau.
“Hujan dan angin kencang juga akan terjadi di Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan Kubu Raya,” jelas Sutikno.
BACA JUGA: Ngebut, Pembalap Liar Nyaris Tewas
Saat ini Kalbar memasuki musim penghujan hingga Februari 2016 mendatang. Intensitas hujan terjadi antara sedang hingga lebat, dengan kecepatan angin rata-rata 20 hingga 25 knot, masuk kategori kencang.
“Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi pada daerah utara Kalbar, dikhawatirkan terjadi banjir. Untuk itu, masyarakat sebaiknya waspada. Karena kalau saluran air sumbat, bisa menyebabkan volume air hujan tidak bisa tertampung, sehingga menyebabkan banjir,” papar Sutikno.
BACA JUGA: Pesawat UFO Terekam di Kalimantan Timur
Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya MM mengingatkan seluruh pemerintah kabupaten/kota diminta tidak menganggap enteng persoalan tersebut.
Terlebih pada dua tahun lalu banjir sempat menelan korban jiwa di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak. “Saya minta pemerintah kabupaten/kota sigap dan cepat memberikan respon ketika terjadi banjir,” tegas Christiandy.
Christiandy berkomitmen akan menangani banjir secara cepat dan sesigap mungkin.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, T.T.A Nyarong mengatakan, potensi banjir diprediksikan terjadi di 14 kabupaten/kota. “Hal ini merujuk pada bencana banjir yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” papar Nyarong.
Dia meminta masyarakat waspada terhadap potensi banjir di wilayahnya. Serta tidak meremehkan berbagai bahaya yang ditimbulkan. Terlebih jika tinggi air memasuki batas berbahaya.
Pemerintah kabupaten yang membutuhkan penanganan ekstra, diantaranya Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang.
“Kita hampir umum (terjadi banjir). Justru daerah-daerah di daratan seperti di Landak, Sanggau, Sekadau dan Sintang agak variasi. Banjir jangan dianggap enteng, karena tahun lalu ada korban jiwa,” tegas Nyarong. (sya/fik/isf/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diejek Suka ML sama Sapi, Seorang Buruh Tega Bunuh Petani
Redaktur : Tim Redaksi