jpnn.com, KYIV - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon giliran melakukan kunjungan ke Ukraina.
Dia tidak sendiri, melainkan bersama anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force.
BACA JUGA: Hikmahanto Optimistis Upaya Jokowi Mendamaikan Rusia-Ukraina Akan Terwujud
Pada akhir Juni, Presiden Jokowi juga melakukan kunjungan ke Ukraina dan bahkan bertemu secara langsung dengan Volodymyr Zelenskyy.
Kunjungan Fadli Zon bersama anggota IPU Task Force tersebut, di antaranya menggelar dialog dengan Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk di Kyiv, Senin (11/7).
BACA JUGA: Zelenskyy Mendadak Copot Dubes Ukraina di Sejumlah Negara, Ada Apa?
Dalam kunjungannya ke Kyiv untuk resolusi konflik Rusia-Ukraina, Fadli Zon bersama IPU Task Force juga berdiskusi dengan IPU Parlemen Ukraina.
Sebagai anggota IPU Task Force mewakili kawasan Asia Pasifik, Fadli Zon menyampaikan keprihatinan atas dampak perang yang terjadi di Ukraina, terutama di wilayah Ukraina Timur.
BACA JUGA: Dukung Tatar Krimea, Ukraina Tetapkan 2 Hari Besar Islam Jadi Libur Nasional
Fadli Zon menyampaikan melalui kunjungan ke Kyiv tersebut, IPU Task Force membawa misi untuk membuka keran dialog demi mengakhiri konflik.
“IPU Task Force juga menyampaikan komitmen untuk menjadi jembatan dialog antara Rusia dan Ukraina dalam mencari solusi damai melalui diplomasi parlemen," kata Fadli Zon melalui keterangan yang diterima, Rabu (13/7).
Dia mengatakan, IPU Task Force secara konkret juga meminta Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk bersedia membuka dialog dengan pihak parlemen Rusia.
"Meskipun tidak mudah, jalan dialog dan diplomasi harus tetap terbuka sebagai pintu jalan keluar,” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Dalam kesempatan itu, Fadli juga mengundang Ketua Parlemen Ukraina untuk hadir di forum the 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit yang akan diadakan pada 6-7 Oktober nanti di Jakarta.
“Forum ini merupakan platform yang baik untuk memperkuat kontribusi konkret parlemen dalam mengakhiri konflik Rusia-Ukraina,” terangnya.
Sesuai pertemuan, Delegasi IPU Task Force mengunjungi Dmytrivka Village, dimana terdapat banyak tank yang ditinggal tentara Rusia.
Delegasi juga melihat langsung wilayah Bucha dan Irpin, kota kecil di utara Kyiv yang terdampak perang cukup parah berupa kerusakan bangunan tempat tinggal, pusat bisnis, dan sejumlah fasilitas publik.
Kedatangan delegasi IPU Task Force disambut langsung Wali Kota Bucha dan Wali Kota Irpin.
Kunjungan ke Kyiv dilakukan melalui jalur darat dari Polandia, yaitu dengan kendaraan roda empat dari Warsawa ke Stasiun Chelm, kota kecil di tenggara Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Dari Chlem, perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta api selama 15 jam menuju Kyiv.
Selain dengan Ketua Parlemen, IPU Task Force juga menggelar dialog dengan UN Resident Coordinator (Unicef, UNDP, WHO), Ukrainian Parliamentary Delegation to IPU, serta Prosecutor General of Ukraine.
IPU Task Force sendiri dibentuk sebagai tindak lanjut dan rekomendasi Sidang Umum IPU ke-144 di Nusa Dua, Bali pada 20-24 Maret 2022 yang telah menghasilkan resolusi sebagai wujud komitmen parlemen dunia untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
IPU kemudian membentuk Task Force dan memilih 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia sebagai anggota Task Force, yaitu Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia) dan Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika.
Kemudian Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili kawasan Arab, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik.
Adapula Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, serta Avi Dicter (Israel) dan Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat.
Sejak dibentuk pada awal April lalu, IPU Task Force telah melakukan empat pertemuan membahas berbagai isu terkini konflik Rusia-Ukraina dan berbagai persiapan untuk melakukan mediasi.
Rencana kunjungan ke Ukraina dan Rusia yang terlibat konflik tersebut diambil dalam rapat lanjutan IPU Task Force yang dihelat secara virtual pada Senin (4/7) lalu.
Dengan misi serupa, delegasi IPU Task Force akan melakukan kunjungan ke Moscow untuk bertemu dengan Ketua Parlemen Rusia dan beberapa pihak.
Dalam jangka pendek, IPU Task Force bertujuan menghentikan peperangan demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa serta berbagai kerusakan fisik.
Dalam jangka menengah, IPU Task Force juga mengemban misi untuk membuka akses koridor kemanusiaan.
Sementara itu, untuk jangka panjang, IPU Task Force mempunyai mandat untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan Rusia-Ukraina melalui dialog antar parlemen. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi