jpnn.com - TANJUNG SELOR – Warga Tanjung Selor harus lebih waspada, terutama kepada orang yang baru dikenal.
Apalagi orang tersebut berpura-pura mencari kos-kosan.
BACA JUGA: Mahasiswa yang Terlantar Harusnya Minta Tanggung Jawab YSGUA
Seperti yang dialami Tugianti (64), warga Jalan Salak Gang Kapur, Tanjung Selor.
Dia menjadi korban pencurian, pada Kamis (15/12) lalu sekitar pukul 13.00 Wita.
BACA JUGA: Lagi Asyik Isap Vapor, Duarr... Meledak di Mulut
Awalnya, pelaku pencurian berinisial NF (22) langsung masuk ke rumah korban tanpa permisi.
Saat itu, Tugianti yang merupakan pensiunan guru SD 01 Tanjung Selor sedang menjalankan salat zuhur.
BACA JUGA: Tepergok di Penginapan Mesum, Pasangan Bukan Suami Istri Diarak ke Kantor Polisi
Usai salat, korban terkejut dengan keberadaan pelaku yang sudah duduk di ruang tamu.
Korban pun menanyakan perihal kedatangan pelaku yang langsung masuk ke rumah.
“Saya tanya siapa kamu (pelaku) kok bisa masuk, sementara pagar rumah dalam kondisi tertutup,” terang Tugianti, Sabtu (17/12).
Dari pengakuan pelaku, dia sedang mencari kos-kosan.
Kemudian terjadi percakapan antara korban dan pelaku di ruang tamu.
Bahkan pelaku memperkenalkan diri berstatus janda beranak satu.
“Saya sudah ditinggal suami saat hamil dua bulan. Padahal saya dan suami sama-sama dari pesantren,” ucap Tugianti menirukan perkataan pelaku.
Obrolan keduanya pun terhenti ketika pelaku meminta air minum.
Tugianti pun pergi ke dapur mengambilkan segelas air minum.
Lalu, Tugianti memperlihatkan kondisi kos-kosan yang ingin ditempati pelaku. Selanjutnya, pelaku meminta nomor handphone korban agar bisa dihubungi.
“Waktu barang-barang saya hilang tidak menaruh curiga kepada pelaku. Karena saat itu saya sedang salat di kamar,” kata Tugianti.
Tugianti baru menyadari kehilangan barang berharga dan uang, pada Jumat (16/12) lalu ketika ingin membayar tagihan listrik.
Uang yang dicari dalam tas ternyata tidak ada, membuat Tugianti kebingungan.
“Uang dalam tas senilai Rp 5 jutaan karena saya baru pulang dari Jawa. Termasuk ada perhiasan saya simpan di dalam tas, berupa kalung, cincin, anting dan gelang seberat 200 gram,” sebutnya.
Tugianti sempat menghubungi pelaku untuk mempertanyakan ada orang lain masuk ke rumah atau tidak.
“Saya hubungi pelaku dan ternyata sudah berada di Tarakan. Tapi saya meminta untuk kembali ke Tanjung Selor. Dia (pelaku) bilang ada dua orang laki-laki yang masuk ke rumah saya. Pelaku pun takut karena merasa tidak kenal dengan dua orang itu,” tuturnya.
Setelah mendapat penjelasan dari pelaku, Tugianti meminta untuk bersama-sama pelaku melaporkan kejadian ini.
Tugianti meminta pelaku sebagai saksi karena mengetahui ada dua orang masuk ke rumah.
Pelaku sempat menolak diajak korban ke kantor polisi dengan alasan anaknya sedang sakit.
Dari sini, timbul kecurigaan terhadap pelaku, apalagi saat masuk ke rumah tanpa permisi dengan kondisi pagar tertutup.
Keduanya pun bertemu di Mako Polres Bulungan untuk tindaklanjut kasus pencurian ini.
Sementara pelaku saat ini masih ditahan di Mako Polres Bulungan untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya. (uno/har/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yah... Delta Buka Salon dan Spa Berbau Asusila di Lahan Milik Desa
Redaktur : Tim Redaksi