Setelah Uang Masuk ke Rekening, NAA Baru Mau Alihkan Saham Inalum

Kamis, 19 Desember 2013 – 15:55 WIB
Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama As Respresentative NAA Hiroshi Haruta saat menandatangani akta pengalihan saham PT Inalum di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12). Foto Yessy/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) telah resmi menjadi milik Indonesia 100 persen setelah 37 tahun mayoritas sahamnya dimiliki konsorsium perusahaan Jepang, Nippon Asahan Alumunium (NAA).

Akta pengalihan saham PT Inalum dari NAA ke pemerintah RI diteken di di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).

BACA JUGA: Dahlan Iskan Tunjuk Hosoloan Sijabat jadi Dirut PT Inalum

"Inalum hari ini baru final menjadi BUMN setelah tadi ditandatangani akta pengalihan saham," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan usai acara.

Mantan Dirut PLN ini memastikan bahwa Indonesia telah sepenuhnya membayar USD 556,7 juta.

BACA JUGA: Nasib Merpati Dibahas Minggu Depan

Meski awalnya penandatanganan pengalihan saham ini sempat tertunda sekitar 30 menit lantaran pihak Jepang ingin memastikan terlebih dulu apakah uang yang telah disepakati oleh Indonesia sudah dibayar sepenuhnya.

"Ini menunggu dulu, mereka sedang cek apakah uangnya sudah masuk ke rekening mereka atau belum. Hari ini uangnya sudah masuk, memang waktunya menunggu agak lama. Tadi jam 11 sudah masuk uangnya. Jadi sebelum ditandatangani, mereka harus memastikan dulu," beber Dahlan.

BACA JUGA: Nasehat Dahlan Iskan Pada Dirut Pelindo II

Namun selang 10 menit kemudian, akhirnya penandatanganan pengalihan saham Inalum bisa berjalan dengan baik sekitar pukul 13.40 WIB.

"Film yang baik itu adalah yang ada ketegangan-ketegangan kecil, seperti barusan. Harus menunggu dulu untuk memperoleh kebahagiaan sepenuhnya Inalum," ucap Dahlan.

Mengenai ketidakhadiran Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam penandatanganan pengalihan saham Inalum, Dahlan tegaskan bahwa kedua menteri tersebut sudah menyerahkan sepenuhnya masalah Inalum ini kepada dirinya.

"Mereka sudah serahkan sepenuhnya pada saya, jadi enggak perlu lagi Pak Hidayat dan Pak Chatib," tutupnya. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sentimen Bisnis Asia Menurun Tajam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler