Setelah Vaksin Kantongi EUA dan Sertifikasi Halal, Masyarakat Punya Harapan Baru

Selasa, 12 Januari 2021 – 14:46 WIB
Wakil Ketua MPR RI, H. Jazilul Fawaid SQ, MA. Foto: Humas MPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan keluarnya izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac menjadi kabar baik bagi masyarakat.

"Semoga ini menjadi saat yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat utamanya di masa pandemi ini adanya vaksin. Alhamdulillah MUI, BPOM sudah mengeluarkan izin edar, artinya vaksin Sinovac ini sudah bisa digunakan," katanya, Selasa (12/1/2021). 

BACA JUGA: BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Berikut Pertimbangannya

PT Bio Farma memastikan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah bisa digunakan di Indonesia.

Hal itu setelah keluarnya izin penggunaan darurat atau EUA dari BPOM dan sertifikasi halal MUI.

BACA JUGA: Final, MUI Restui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac

Menurut Jazilul, berdasar informasi yang diterimanya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan menjadi orang pertama yang divaksin, Rabu (13/1). Setelah itu dilanjutkan vaksinasi untuk tenaga kesehatan, sebagai kelompok yang rentan tertulari.

"Kami berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah karena ini sudah ada izin edar segera melaksanakan vaksinasi sesuai dengan skema tahapan," ungkap sosok yang karib disapa Gus Jazil, itu. 

BACA JUGA: Catat! Ini Tanggal Presiden Jokowi Disuntik Vaksin, Bakal Disiarkan Secara Langsung

Gus Jazil berharap vaksin ini betul-betul dan sudah dinyatakan aman.

Karena itu, Gus Jazil meminta masyarakat memberikan dukungan untuk berlangsungnya program vaksinasi ini.

"Pada tahapan atau gilirannya divaksin untuk memenuhi anjuran pemerintah," imbaunya.

Menurutnya, vaksin yang diterima baru tiga juta sedangkan masyarakat Indonesia ada kurang lebih 250 juta, sehingga masih cukup banyak kebutuhan.

"Kalau 3 juta hanya cukup untuk tenaga kesehatan maka pada tahun berikutnya masyarakat sesuai dengan skema itulah yang akan menerima vaksin," katanya. 

Gus Jazil mengatakan adanya vaksin menjadi harapan baru bagi masyarakat yang selama ini belum punya solusi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Kalau ternyata pandemi masih terus berlangsung maka vaksinasi juga akan terus berlangsung," ujarnya.

Menurutnya, kalau vaksin ini sudah diedar secara merata maka secara otomatis vaksin bisa mengurangi kasus corona.

"Ya kami berharap corona akan hilang, masyarakatnya kebal, dan mudah-mudahan 2021 ini pandemi selesai," harapnya. 

Dengan begitu, Gus Jazil mengatakan ke depan masyarakat bisa kembali pada kehidupan normal.

Karena itu, ia berharap vaksinasi ini menjadi solusi agar masyarakat mulai bisa memulai aktivitasnya kembali. 

"Makin cepat kita masuk pada kehidupan normal makin baik karena semua aktivitas masyarakat, perekonomian, pariwisata, semuanya akan normal kembali," katanya.

Seperti diketahui, keluarnya EUA oleh BPOM setelah adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen. Angka itu diambil dari laporan interim 3 bulan pascasuntikan kedua dari uji klinis fase 3 yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus 2020 yang lalu. Uji klinis diberikan kepada 1.620 relawan.

Sementara MUI dalam sidang Komisi Fatwa 8 Januari 2021 lalu, juga telah memutuskan bahwa baik vaksin CoronaVac, maupun produk Fill and Finish Covid-19 yang dikerjakan di Bio Farma dengan nama Cov2Bio, berstatus suci dan halal.

Ketetapan ini dituangkan dalam Fatwa Nomor 02 Tahun 2021 Tentang Vaksin COVID-19 dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT. Bio Farma (Persero). (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler