Setelah Wacana Pemulangan Habib Rizieq, Minta Kursi Ketua MPR

Sabtu, 20 Juli 2019 – 06:41 WIB
Lukman Edy. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy memastikan bakal menolak desain pembagian kursi pimpinan MPR dan DPR dengan dalih rekonsiliasi yang diwacanakan politikus Gerindra Sodik Mudjahid.

Hal ini ditegaskan politikus yang beken disapa dengan panggilan LE itu merespons pernyataan Sodik bahwa NKRI akan indah jika ketua MPR dipimpin Gerindra dan DPR diketuai PDIP.

BACA JUGA: Jika Gabung, Gerindra Diprediksi Minta Kursi Menteri Strategis

LE mengklaim bahwa untuk bisa memenangkan paket pimpinan MPR, Koalisi Indonesia Kerja cukup tambahan 10 kursi dari DPD, sudah dapat dipastikan paket yang mereka usung akan menjadi pimpinan MPR.

BACA JUGA: Biar Saja Habib Rizieq Urus Dirinya Sendiri

BACA JUGA: Syarat Gerindra yang Ini Tidak Bisa Ditawar - tawar Lagi, Pemerintah Sanggup ?

"Jadi kalau Gerindra mendesain koalisi dengan syarat yang aneh-aneh dan terkesan dagang sapi, pasti akan kami tolak," kata mantan menteri desa ini kepada JPNN.com, Jumat malam (19/7).

Terlebih lagi dia menilai beberapa syarat yang diajukan selama ini oleh Gerindra sangat mengada-ada, contohnya soal pemulangan Habib Rizieq Shihab atau HRS dan kursi ketua MPR yang terkesan dagang sapi.

BACA JUGA: Kang Ace Yakini Kursi Ketua MPR Lebih Ideal Jadi Milik Golkar ketimbang Gerindra

BACA JUGA: Komentar Hanafi Rais soal Pernyataan Ayahnya

"Kami yang bergabung dalam koalisi Indonesia Kerja saja bergabung dengan tanpa syarat, hanya berdasarkan kepercayaan yang tinggi atas kepemimpinan Pak Jokowi," tegas politikus asal Riau itu.

Mantan ketua pansus RUU Pemilu ini menambahkan, tidak ada agenda rekonsiliasi dengan syarat. Rekonsiliasi hanya terjadi di atas alasan demi Pancasila dan UUD 1945. (fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Otomatis Berhak atas Kursi Ketua DPR, PDIP Juga Incar Pucuk Pimpinan MPR?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler