Ketua AMAR Kota Bogor Ace Sumanta menuturkan, hasil penelitian dan survei tersebut dilakukan dengan menyebar data ke sejumlah masyarakat Kota Bogor
BACA JUGA: Takut Hamil Nomor Satu, Takut Berdosa Nomor Lima
Kesimpulannya, dari 52 persen perokok itu, 12 persen di antaranya masuk dalam kategori ragu-ragu
BACA JUGA: Pekerja RS Rentan Tertular HIV/AIDS
Sedangkan 40 persen termasuk dalam kategori perokok aktif."Kesimpulan lainnya, faktor penyebab merokok di antaranya kebiasaan orang tua yang merokok di depan anak-anaknya sehingga ditiru,” kata Ace.
Selain itu, faktor lingkungan dan pergaulan zaman pun masih menekankan faktor klasik yang menyebutkan kaum laki-laki tidak merokok dikatakan tidak jantan.
"Padahal, pola pemikiran seperti itu yang harus dihilangkan karena akan berdampak buruk pada orang yang tidak merokok,” tutur pria yang aktif mengkampanyekan perda KTR itu
Ace menjelaskan, dari hasil penelitiannya menunjukkan masyarakat Kota Bogor yang merokok sebagian besar berasal dari golongan menengah ke bawah
BACA JUGA: Tangkal HIV/AIDS dengan Jus Nanas
Dari segi penghasilan, jabatan dan pendidikan."Justru, orang-orang yang mapan dan memiliki intelektualitas tinggi, menghindari untuk merokok karena tahu dampak buruk bagi kesehatannya,” ujarnya.
Sem entara itu, berdasarkan WHO menunjukkan, satu kali asap rokok terhirup, sama dengan memasukan 4.000 jenis zat berbahaya bagi tubuhSeperti Nikotin dengan kandungan Pestisida, Tar yang berupa campuran aspal, zat Formalin, Arsen atau racun mematikan dan Karbonmonoksida(mia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penularan HIV Didominasi Penikmat PSK
Redaktur : Tim Redaksi