Penularan HIV Didominasi Penikmat PSK

Jumat, 02 Desember 2011 – 11:10 WIB
BOGOR - Penyebaran human immunodeficiency virus (HIV) masih sangat tinggi di Kota BogorHingga Oktober 2011, tercatat 1.332 warga kota itu terinfeksi virus mematikan tersebut

BACA JUGA: Pengangguran Rentan Terjangkit HIV/AIDS

Bahkan, 697 orang lainnya dinyatakan positif menderita AIDS (Acquired immune deficiency syndrome)
Dari jumlah itu 56 orang dinyatakan meninggal dunia.
   
Jumlah itu berdasarkan pemetaan kelompok berisiko tinggi (Resti) sebagai penular HIV

BACA JUGA: Pria Lima Kali Ganti Pasangan, Perempuan Dua Kali

Antara lain, pengguna jarum suntik (penasun), laki suka laki (LSL), pasangan pelanggan penjaja seks, pelanggan wanita penjaja seks, pelanggan waria dan waria
Dari berbagai kelompok resti, kategori pelanggan wanita penjaja seks paling tinggi dengan temuan kasus hingga 18.007

BACA JUGA: Pertahun, Penderita Katarak Naik 240 Ribu



Disusul pasangan pelanggan pekerja seks dengan jumlah kasus 12.881Hasil survei yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor menemukan adanya perubahan tren penularan virus mematikan tersebutSebelumnya, tingkat prevelensi atau penyebaran infeksi baru HIV/ADIS didominasi pengguna narkoba jenis jarum suntik

Mereka menggunakan jarum suntik bersamaan hingga tertular penyakit mematikan tersebutTapi k ini, pola penyebaran HIV banyak disebabkan perilaku seks berisikoSeperti melakukan hubungan seks tidak aman dengan PSK, waria dan homoseksual

Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan dan Penyakit Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Eddy Darma mengatakan pergeseran tren tersebut disebabkan banyak faktorSalah satunya perubahan pola pergaulanPenyebaran melalui perilaku seks berisiko itu, kata Eddy juga, terjadi karena hubungan seks dengan penderita HIV/AIDS dilakukan tanpa kondom.

”Menekan jumlahnya agar tak terus meningkat, maka penggunaan kondom atau lebih dikenal dengan kampanye kondom memang lebih baik ditingkatkan,” terangnyaKendati sempat mendapat kecaman dari sejumlah pihak, kampanye kondom masih menjadi jalan untuk meminimalisir penularan di kalangan resti yang merupakan pelanggan penjaja seks komersial (PSK).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, temuan banyaknya warga Kota Bogor yang terinfeksi HIV/AIDS merupakan salah satu usaha untuk mengatasi pola penyebaran”KPAD Kota Bogor pro aktif mendata langsung ke berbagai komunitas beresiko HIV/AIDSSeperti komunitas PSK, narkoba, waria dan homoseksualMakanya data yang terinveksi HIV/AIDS cukup tinggi,” jelasnya

Berbagai upaya dalam mengurangi jumlah penderita AIDS juga tengah dilakukan, antara lain pengobatan langsung kepada para warga yang terinfeksi HIV menggunakan obat ARV (antiretro virus)”Kami menggunakan standar internasional untuk mengobati HIVAda juga pengobatan lainnya yang kami lakukan yakni terapi jus nanas,” tambahnya

Khusus terapi jus nanas, sambungnya lagi, masih dalam tahap ujicobaNamun jika terapi ini berhasil mengurangi perkembangan virus HIV di dalam tubuh penderita penyakit ini maka metode itu akan digunakan bagi orang yang hidup dengan HIV (Odha) yang ada di Kota Bogor(mia/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Kelangkaan Pangan, Wagub Ajak Makan Jagung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler