Setiap Lebaran Harga TBS Anjlok

Sabtu, 10 Agustus 2013 – 11:56 WIB

jpnn.com - MUKOMUKO - Anggota Komisi I DPRD Mukomuko Adrizon, N minta Gubernur Bengkulu mengontrol kinerja tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit. Pasalnya setiap Lebaran harga TBS turun. Tim harusnya bisa mengontrol kondisi ini sehingga perusahaan tidak bisa seenaknya menurunkan harga TBS sementara kebutuhan warga meningkat saat Lebaran.

"Memang setiap tahun ini yang terjadi. Bukan hanya Lebaran saja, jelang tahun baru dan event besar di daerah harga TBS pasti turun. Kita tidak tahu juga apa kaitannya hari-hari besar itu dengan penurunan harga TBS petani," tutur Adrizon.

BACA JUGA: Jurus Impor Tak Mempan, Menteri Kebingungan

Katanya penetapan harga TBS hendaknya tidak merugikan petani. Sehingga ada celah dari perusahaan pengolah TBS untuk menurunkan harga TBS. Harusnya tim tidak membagi banyak harga TBS ke harga minimal. Tim hendaknya membagi harga TBS dalam dua kategori. Yakni harga TBS non produktif dan produktif.

"Harga TBS non produktif maksudnya harga TBS dari pohon sawit yang berumur 4 tahun ke bawah. Atau yang dikenal warga dengan harga buah pasir. Sedangkan TBS produktif harga TBS di atas 5 tahun yang sudah memiliki kandungan CPO tingi," tambah Adrizon.

BACA JUGA: Harga Rp 120 ribu per Kg, Wakil Mendag Anggap tak Masuk Akal

Dengan pembagian harga seperti itu, petani yang memiliki kebun sawit berumur di atas  5 tahun sudah dapat harga layak. Dalam artian tidak terpengaruh dengan harga buah pasir. Dengan kebijakan seperti ini pembelian TBS di tingkat petani bisa diatur. Tengkulak yang berperan dalam memisahkan TBS buah pasir dan TBS produktif.

Kebijakan ini juga tidak akan merugikan pengusaha CPO dan petani. "Saat ini yang terjadi harga TBS buah pasir Rp 900 per kilogram, harga TBS produktif Rp 1.500 per kilogram. Kemudian perusahaan mengambil kebijakan harga minimum Rp 1.000 per kilogram. Karena alasannya tidak mungkin memisahkan antara TBS produktif dengan buah pasir. Harga minimum ini yang kerap dipakai. Sehingga merugikan petani yang sudah memiliki sawit produktif," pungkasnya.

BACA JUGA: Hatta: Harga Daging Sapi Turun Setelah Lebaran

Adrizon juga minta perusahaan pengolah Crude Palm Oil (CPO) tidak memainkan harga TBS. Dalam artian jangan menurunkan harga TBS semaunya. "Memang penurunan harga TBS itu tidak melanggar harga yang dibentuk tim penentu harga TBS. Namun yang kerap dipakai itu harga minimum. Tidak pernah menerapkan harga maksimum. Sehingga ke depannya harusnya harga TBS itu dibagi dua saja. Harga buah pasir dan harga produktif," demikian Adrizon.(del)

BACA ARTIKEL LAINNYA... H-1 Harga Daging Sapi Tetap Meroket


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler