Setiap Pengikut Dimas Kanjeng Dijanjikan Rp 1 Miliar

Rabu, 28 September 2016 – 11:35 WIB
MENUNGGU: Sejumlah pengikut Dimas Kanjeng yang masih bertahan di padepokan. Foto Zainal Arifin/Radar Bromo/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com GADING - Tak mengherankan jika Dimas Kanjeng punya pengikut banyak. Jumlahnya tidak terkira tapi tersebar di pelosok negeri. 

Meski bermarkas di RT 22/RW 08, Dusun Sumber Cengkelek, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur, santrinya menyebar di provinsi luar pulau Jawa. Yang terungkap ada dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan juga di Kalimantan Barat. 

BACA JUGA: Tokoh Senior Gowa Mendapat Informasi Akurat soal Benda-benda Kerajaan

Apa yang membuat mereka tertarik menjadi pengikut Dimas Kanjeng? Ternyata karena janji akan mendapatkan uang Rp 1 Miliar. 

Seperti kesaksian yang disampaikan Sabekri, salah seorang kerabat pengikut Dimas Kanjeng, warga Desa/Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat kepada Radar Bromo (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Tiga Sandera Abu Sayyaf Gagal Bertemu Gubernur

Di desa ini, ada sekitar 20 orang pengikut Dimas Kanjeng. Mereka menjadi pengikut selama 6 tahun sejak tahun 2010. 

“Di sini ada sekitar 20 orang lebih yang menjadi pengikut,” ujar Sabekri.
 
Ikutnya warga Desa Sungai Pinyuh, tidak lepas dari peran Karno, warga setempat. Karno mengajak warga setempat untuk ikut pengajian yang dibentuk oleh orang-orang Dimas Kanjeng.

BACA JUGA: Risma: Jangan Pernah Puas!

Kelompok pengajian itu diiming-imingi uang Rp 1 miliar untuk setiap anggota. Dengan catatan, ketika sudah cair, Rp 400 juta di antaranya wajib disumbangkan pada fakir miskin dan anak yatim.

Dengan iming-iming duit Rp 1 miliar itu, akhirnya banyak warga desa setempat yang tertarik. Bahkan, tak perlu waktu lama, puluhan warga kemudian membentuk kelompok pengajian itu.

“Tapi, setelah pengajian terbentuk, anggota diminta membayar mahar. Nominalnya beragam,” terangnya.

Salah seorang kerabatnya yang bernama Saru’i, sudah menyetor mahar total Rp 300 juta. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai jagal sapi itu dijanjikan uang berlipat. Yakni, Rp 30 miliar.

Namun, hingga kini, Saru’i tak kunjung mendapatkan uang pengganti. Begitupula puluhan anggota pengajian yang lain.

Bahkan, mereka terus keluar duit untuk biaya pulang dan pergi ke kediaman Dimas Kanjeng yang ada di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

Untuk berangkat ke Desa Wangkal ini, para pengikut Dimas Kanjeng harus mengeluarkan tidak sedikit biaya. Bahkan, ada yang harus menjual motor untuk ongkos ke Probolinggo.

“Biasanya mereka ke sana ketika dikabari kalau ada pencairan. Nyatanya, tidak ada pencairan. Mereka pun harus pulang. Kadang baru bisa pulang ketika ada kiriman uang dari sini. Karena mereka yang ke Probolinggo sudah kehabisan uang,” jelasnya. (mas/hn/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Badan Kehormatan Dewan Dituntut 1,6 Tahun Penjara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler